BACA JUGA: Jangan Sampai Kecolongan! Simak Tip Aman Transaksi Uang di ATM
Pembilasan beras dengan air sebelum di masak, tidak berpegaruh signifikan terhadap kandungan arsenik.
Parahnya, jika beras merupakan bagian utama dari makanan bayi atau ibu hamil, ini bisa memengaruhi perkembangan anak.
Arsenik dapat menimbulkan efek neurologis (saraf) jika terpapar pada awal kehidupan.
Selain itu, anak-anak juga lebih rentan terhadap toksisitas arsenik.
Oleh karena itu, FDA menyarankan untuk tidak mengonsumsi susu beras sebagai bagian dari diet anak-anak sebelum berusia lima tahun.
BACA JUGA: 4 Penyanyi Indonesia Ini Terkenal di Korea Selatan, Siapa Saja?
FDA Amerika Serikat juga merekomendasikan memberi makan bayi dan balita berbagai jenis padi-padian (bukan hanya beras) untuk mengurangi risiko ini, misalnya oats dan gandum.
Pencegahan yang lebih efektif adalah memasak nasi dengan air yang banyak (rasio 1:6 sampai 1:10), lalu keluarkan air yang tersisa sebelum dimakan.
Metode ini dapat mengurangi 40% sampai 60% kandungan arsenik anorganik (tergantung pada jenis beras).
Walau metode ini juga dapat menghilangkan beberapa nutrisi penting. Tapi lebih baik dipilih daripada anak-anak dan ibu hamil mengonsumsi arsenik.
Serunya Kegiatan Peluncuran SoKlin Liquid Nature French Lilac di Rumah Atsiri Indonesia
Source | : | FDA |
Penulis | : | Nia Lara Sari |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
KOMENTAR