Selain kemampuan motorik, Jane juga menyampaikan bahwa orangtua juga perlu menstimulasi kemampuan interaksi sosial anak.
"Ajak anak untuk pergi bermain dengan sepupu-sepupunya yang seumuran. Atau teman-teman seumuran. Itu untuk melatih interaksi sosial," ungkapnya.
Baca Juga: Si Kecil Sering Mengadu? Berikut Faktor Penyebabnya Moms!
Jane juga menyampaikan, stimulasi emosi pada anak itu penting, khususnya pada anak usia 3-5 tahun yang masih tantrum.
"Oleh karena itu, perlu orangtua mengajari anak untuk menamai emosi yang sedang dirasakan. Misal kalau marah, orangtua perlu ajarkan ke anak kalau perasaan yang kamu rasakan sekarang adalah marah," jelas Jane.
"Terus, ajak juga anak untuk meredakan emosi amarahnya. Ajak anak tarik napas, buang napas, pergi ke tempat yang menenangkan," sarannya.
Pastinya, kata Jane, jangan membatasi waktu anak, karena ketika anak lagi marah, sedih, kesal, itu yang dia butuhkan adalah connection (hubungan) dengan orangtua.
Orangtua bisa mendampingi anak saat dia lagi marah, lagi sedih, lagi kesal hingga mereda, sambil menamai masing-masing emosinya.
Kemudian, tawarkan diri juga untuk memeluk anaknya.
"Beberapa anak langsung mau nih ketika orangtuanya nenangin. Tapi, beberapa anak butuh waktu sendiri dulu. Jadi, nanti disesuaikan saja,"
Jadi, stimulasi emosi yang bisa orangtua lakukan adalah melabeli nama emosi, serta meregulasi diri seperti cara menenangkan diri, kemudian meminta anak untuk menceritakan masalahnya.
Baca Juga: Catat Moms! 4 Tips Mengatasi 'Drama' Pertemanan Anak Prasekolah
L'Oreal Bersama Perdoski dan Universitas Indonesia Berikan Pendanaan Penelitian dan Inovasi 'Hair & Skin Research Grant 2024'
Penulis | : | Shannon Leonette |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR