Apalagi, anak-anak termasuk ke dalam golongan yang rentan terpapar virus Covid-19.
Dalam wawancara eksklusif bersama Nakita, Rabu (5/10/2021), Roslina Verauli, M.Psi., Psi. Psikolog Klinis Anak, Remaja, dan Keluarga yang berpraktik di Rumah Sakit Pondok Indah ini memaparkan, jika PJJ memberikan dampak yang berbeda-beda kepada setiap anak.
Namun, menurut Vera, dirinya mengacu pada sebuah penelitian yang membuktikan bahwa PJJ dinilai lebih efisien dalam minat anak untuk belajar.
"Hasilnya bervariasi. Namun, salah satu data yang saya acu menemukan bahwa tingkat kepuasan anak saat belajar online itu tinggi. Tetapi, perlu direview lagi apakah anak-anak ini familiar dengan internet atau efisien dalam belajar," ucap Vera.
Penerapan pembelajaran daring diakui dapat memberikan manfaat, khususnya bagi anak-anak yang merasa sulit berinteraksi dengan lingkungan sekitar.
Kesulitan anak dalam bersosialisasi di dalam lingkungan pendidikan membuat PJJ dianggap masih ideal dan efektif untuk dilaksanakan di Indonesia.
Vera menyatakan PJJ dirasa aman untuk anak-anak yang mungkin pernah mendapatkan bullying di lingkungan sekolah.
Sehingga, mereka merasa lebih aman dan nyaman dengan PJJ, meskipun tidak bisa berinteraksi secara langsung antara guru dengan murid.
"Pada anak-anak yang punya kendala pada saat offline learning dalam membangun relasi dengan teman-teman, bahkan jadi korban bullying yang menurut mereka online sangat menyenangkan," ujar Vera.
Tetapi, PTM juga memiliki manfaatnya tersendiri untuk tumbuh kembang anak dalam dunia pendidikan.
National Geographic Indonesia: Dua Dekade Kisah Pelestarian Alam dan Budaya Nusantara
Penulis | : | Ruby Rachmadina |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR