Vitamin K dapat diproduksi oleh bakteri normal dalam saluran cerna, akan tetapi pada bayi baru lahir kondisi saluran cerna masih dalam keadaan steril (tidak ada bakteri normal usus) sehingga vitamin K tidak dapat diproduksi.
Fungsi organ hati sebagai tempat metabolisme vitamin K juga belum dapat berfungsi secara matang terutama pada bayi kecil.
Vitamin K yang diberikan pada bayi baru lahir adalah vitamin K1 yang terdapat pada sayuran hijau.
Pemberiannya bisa saat bayi lahir atau sampai usia 2 minggu. Sekali lagi hal ini terkait dengan risiko terjadinya perdarahan yang cukup tinggi pada bayi usia 1—2 minggu. Faktor risiko akan menurun menjelang usia 6 bulan, setelah bayi mulai dapat memproduksi vitamin K sendiri.
Perlunya bayi baru lahir disuntik vitamin K ternyata terkait dengan kadar vitamin K dalam hatinya yang relatif masih lebih rendah.
Secara fisiologis, kadar vitamin K dalam tali pusat sekitar 50% dan akan menurun dengan cepat mencapai titik terendah dalam 48—72 jam setelah kelahiran.
Kadar ini akan bertambah secara perlahan setelah beberapa minggu tetapi tetap di bawah kadar orang dewasa.
Menurut dr. Desiana Dharmayani SpA dari RSIA Evasari, Rawamangun, Jakarta, pemberian suntikan vitamin K sudah harus dilakukan sebelum bayi berusia 2 minggu.
For the Greater Good, For Life: Komitmen ParagonCorp Berikan Dampak Bermakna, Demi Masa Depan yang Lebih Baik Bagi Generasi Mendatang
Source | : | Tabloid Nakita |
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
KOMENTAR