Mengenai cara pemberian vitamin K pada bayi baru lahir, menurut Desiana, dapat dilakukan baik secara suntikan di otot (intra-muskular) ataupun cara diminum (oral) yang diberikan tiga kali (saat bayi baru lahir, usia 3—7 hari, dan pada umur 4—8 minggu).
Namun Desiana mengakui, pemberian lewat suntikan lebih praktis dibanding dengan cara diminum. “Cara diminum harus diulang tiga kali sehingga ada risiko lupa pada pemberian yang kedua dan ketiga. Biasanya bentuknya puyer, tetapi jarang dokter memakai preparat itu,” katanya.
“Sebetulnya, pemberian suntikan vitamin K pada bayi baru lahir sudah menjadi hal rutin dilakukan di rumah sakit-rumah sakit.
Obatnya tidak mahal, dan efek penyelamatannya sangat besar sementara efek samping hampir tidak ditemukan.
BACA JUGA: Hal Ini Seringkali Lupa Dilakukan Setelah Anak Menerima Imunisasi
Apalagi, pasien-pasien BPJS pun (gratis) mendapat suntikan vitamin K, karena sudah menjadi standar bagi bayi yang baru lahir untuk mendapatkannya.
"Namun tidak ada salahnya si ibu mengingatkan juga pihak rumah sakit sebelum bayi dibawa pulang. Cek lagi apa saja yang harus diberikan ke bayi, termasuk suntik vitamin K,” pesan Desiana.
Nah, Moms mohon diingat pesan dari Dokter Desiana agar si kecil bebas PDVK sehingga kelak proses imunisasinya bisa lengkap dan lancar, dan tumbuh kembangnya baik. (*)
For the Greater Good, For Life: Komitmen ParagonCorp Berikan Dampak Bermakna, Demi Masa Depan yang Lebih Baik Bagi Generasi Mendatang
Source | : | Tabloid Nakita |
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
KOMENTAR