Tabloid-Nakita.com - Tubuh perempuan memang luar biasa. Dari tubuh Mama, akan tumbuh janin buah cinta Mama dengan Papa.
Janin tersebut akan membesar, dan akhirnya akan keluar melalui Miss V. Bayangkan bagaimana bayi yang begitu besar bisa melalui jalan Miss V yang kecil.
Tubuh Mama akan mempersiapkan diri untuk menghadapi persalinan maupun pasca persalinannya.
Nah, bersiaplah menghadapi berbagai perubahan pada Miss V setelah melahirkan, yang bisa saja memengaruhi kondisi psikis Mama:
Baca juga: Mengenal Lebih Dekat Tindakan Episiotomi
1. Meregang dan mengkerut lagi
"Miss V itu organ yang sangat mudah meregang; bisa mengembang sampai 10 cm agar bayi bisa melewatinya, dan kemudian mengkerut lagi," papar Dr Roger Marwood, juru bicara Royal College of Obstetricians and Gynaecologists.
"Meskipun begitu, Miss V dikelilingi oleh serangkaian otot yang sebut otot dasar panggul, dan otot-otot ini dipengaruhi oleh kehamilan dan persalinan."
Kemampuan peregangan Miss V tergantung pada beberapa faktor, termasuk gen bawaan, ukuran bayi, berapa lama Mama mengejan, dan apakah peregangan dibantu dengan forcep (alat untuk membantu mengeluarkan bayi).
"Melakukan latihan dasar panggul bisa membantu mengetatkan otot vagina, yang secara efektif juga akan mengencangkan dinding Miss V," ungkap dokter yang juga pendiri DoctorandDaughter.co.uk ini.
2. Robekan akan menyatu lagi
Sekitar 50 persen ibu yang baru pertama kali melahirkan butuh jahitan untuk mengatasi perubahan Miss V setelah melahirkan.
Namun Mama tak usah khawatir; hal itu tidak sesakit yang Mama bayangkan.
"Jika Anda belum pernah menjalani epidural, Anda akan diberi suntikan anestesi lokal sementara dokter atau bidan akan menjahit robekan atau guntingan episiotomi (area kulit antara vagina dan anus)," ujar Dr Marwood.
Baca: Kenapa Kulit dan Otot Vagina Harus Digunting Saat Persalinan?
Benang untuk menjahit robekan Miss V lunak dan pada akhirnya akan menyatu dengan kulit. Karena itu, dokter tidak akan melepas jahitan ketika jaringan di bawah kulit telah menyatu.
Namun, Mama mungkin tetap bisa merasakan apakah area tersebut terasa empuk, bengkak, atau memar.
KOMENTAR