Nakita.id - Apakah Moms menyukai susu?
Susu dikenal dengan banyak manfaatnya untuk kesehatan dan kecantikan, terlebih untuk pertumbuhan dan perkembangan anak.
Sayangnya, minat orang Indonesia untuk mengonsumsi susu sangat rendah.
Hal ini dapat ditunjukkan dalam data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2020, dimana jumlah rata-rata konsumsi susu di Indonesia sebesar 16,27 kg/kapita/tahun.
Angka tersebut masih jauh lebih sedikit di bawah rata-rata konsumsi susu dari negara tetangga, seperti Malaysia (26,20 kg/kapita/tahun), Myanmar (26,7 kg/kapita/tahun), dan Thailand (22,2 kg/kapita/tahun).
Selain disebabkan oleh rendahnya populasi sapi perah di Indonesia, jumlah orang Indonesia yang memiliki intoleransi laktosa juga banyak ditemukan, Moms.
Sayangnya, masih banyak orang yang belum mengetahui perbedaan antara intoleransi laktosa dan alergi susu.
Lantas, apa saja perbedaannya?
Yuk, kita langsung simak penjelasan menurut ahli gizi!
Menurut Dr. Arif Sabta Aji, perbedaan nyata dari alergi susu dan intoleransi laktosa itu bisa dilihat dari bagaimana tubuh merespon.
Pada orang dengan intoleransi laktosa, Dr. Arif menjelaskan bahwa ada kecenderungan enzim laktase tidak cukup untuk mengkonversi laktosa dari susu sapi.
"Untuk diubah menjadi bentuk sederhana, yaitu glukosa dan galaktosa di saluran pencernaan kita," jelasnya dalam acara konferensi pers #BeraniMinumSusu bersama MilkLife Bebas Laktosa, Kamis (13/1/2022).
Menurut Dr. Arif, intoleransi laktosa sendiri tidak dapat dimodifikasi atau diubah.
"Itulah masalahnya, kenapa masyarakat Indonesia salah satunya rendah konsumsi susunya," tegasnya.
Saat orang dengan penderita intoleransi laktosa minum susu, Dr. Arif menjelaskan, timbul efek seperti diare dan lain sebagainya.
"Itu kan jadi membuat mereka enggak nyaman. Sehingga, ngapain minum susu kan? Nanti sakit perut," lanjutnya.
Itulah bagaimana tubuh orang dengan intoleransi laktosa merespon konsumsi susu yang masuk.
Lalu, bagaimana untuk orang dengan alergi susu?
intoBaca Juga: Moms Harus Waspada 6 Tanda Intoleransi Laktosa Ini Pada Si Kecil
Menurut Dr. Arif, alergi susu sendiri biasanya disebabkan oleh sistem imun tubuh yang berlebihan.
Namun kabar baiknya, tidak seperti intoleransi laktosa, alergi susu sendiri bisa ditangani.
"Dan alergi susu itu bisa kita obati dan itu juga akan hilang seiring kita bertambahnya usia," tegas Dr. Arif.
Biasanya, lanjutnya, alergi susu itu paling banyak ditemukan pada fase anak-anak.
"Karena dia masih mengalami pertumbuhan, perkembangan. Dan, sistem imunnya pun juga masih berkembang," terang Dr. Arif.
"Namun, ketika dia sudah beranjak dewasa, nanti lama kelamaan juga tidak mengalami alergi susu lagi," jelasnya.
Selain itu, perbedaan nyata dari alergi susu dan intoleransi laktosa itu juga bisa dilihat dari tanda dan gejalanya.
"Kalau alergi susu itu lebih ke arah tanda dan gejala alergi, yaitu ruam-ruam kulit dan gatal-gatal," terang Dr. Arif.
"Dan, kalau intoleransi laktosa lebih ke arah saluran pencernaan kita. Karena, enzim yang mengubah laktosa menjadi bentuk sederhana dalam tubuh itu enggak cukup. Sehingga, akhirnya dia akan memberikan efek pada saluran pencernaan kita, menyerap air dari seluruh bagian tubuh kita dan akhirnya diare," jelasnya.
Menurut Dr. Arif, sangat penting bagi masyarakat Indonesia untuk mengetahui perbedaan antara intoleransi laktosa dan alergi susu.
"Kalau kita intoleransi laktosa, sebenarnya bukan kita tidak boleh minum susu. Kita tetap bisa mendapatkan manfaat dari susu, terutama susu sapi untuk kesehatan kita," tegasnya.
"Tapi, dengan produk yang bebas laktosa," lanjutnya.
Agar dapat terus memenuhi kebutuhan susu yang aman bagi lambung, MilkLife terus berinovasi dalam menghadirkan susu bebas laktosa.
Produk MilkLife susu bebas laktosa ini diproses melalui pengolahan enzimatis, yaitu dengan menambahkan enzim laktase ke dalam susu sapi biasa.
Hadirnya produk MilkLife sebagai susu bebas laktosa ini diharapkan bisa memberi kenikmatan sekaligus kebaikan susu sapi bagi tubuh, terutama untuk mereka dengan intoleransi laktosa/
Selain itu, MilkLife juga mengajak masyarakat Indonesia untuk meminum susu secara rutin setiap harinya melalui kampanye #BeraniMinumSusu.
Karena, jika masyarakat Indonesia rutin minum susu, maka akan banyak manfaat yang diperoleh untuk kesehatan serta kebugaran tubuh dalam beraktivitas sehari-hari.
Moms, jangan ragu lagi dan mulailah #BeraniMinumSusu!
Penulis | : | Shannon Leonette |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR