Hal itu terjadi lantaran ibu dari dua anaknya diduga berpaling darinya karena penampilannya.
Sejak saat itu, ia pun memutuskan untuk melakukan perawatan bahkan operasi untuk memperbaiki penampilannya.
Mulai dari menghaluskan beberapa kerutan di wajahnya, mengencangkan leher, hingga blepharoplasty bawah mata dan operasi hidung.
Namun, setelah beberapa jam pasca operasi, ia tiba-tiba merasakan ada sesuatu yang janggal.
“Saya terlihat seperti dipukuli. Itu mengerikan, dan saya tidak bisa memejamkan mata," kata Pete.
“Saya sakit sepanjang malam dan dalam tidur saya. Sehari setelah operasi saya berharap saya tidak pernah pergi ke luar,” imbuhnya.
Karena hal itu, ia pun lantas memeriksakan kondisinya ke rumah sakit.
Saat itu, dokter mengatakan bahwa operasi tersebut memang menimbulkan efek samping.
Akan tetapi, sang dokter menyebut efek samping tersebut normal terjadi dan akan hilang dengan sendirinya.
Tapi, ketika pergi ke rumah sakit lain untuk menjalani pemeriksaan prostat rutin, dokter di sana memperhatikan bahwa matanya tidak menutup dengan benar.
Alhasil, Pete pun kemudian kembali menjalani operasi cangkok kulit untuk membantu kulit di pipinya bertemu dengan kelopak matanya. Sayangnya, dua tahun setelah operasi, ia masih tidak dapat menutup matanya sepenuhnya.
Rayakan Ultah ke-10, Beautyhaul Berikan Diskon Hingga 90% dari Puluhan Brand Kecantikan di Beautyhaul Mart 2024
Penulis | : | Ratnaningtyas Winahyu |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR