Nakita.id - Infeksi virus Covid-19 pada anak masih menjadi kekhawatiran terbesar para orang tua.
Apalagi dengan muncunya varian Omicron yang penyebarannya sangat cepat.
Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) mencatat kenaikan signifikan kasus positif Covid-19 pada anak hingga 300%, per Februari 2022 ini.
Sementara itu berdasarkan data Kemenkes RI, sejak kemunculan varian Omicron di Indonesia akhir Desember 2021 tercatat ada 1090 kematian dan 3% kematian tersebut terjadi pada balita.
3% korban meninggal sebanyak 37 orang dan merupakan anak usia 1-5 tahun
Hal ini membuat banyak orang bertanya-tanya, apakah virus covid-19 pada anak juga bisa menyebabkan efek long covid seperti yang dialami orang dewasa?
Prof. Dr. dr. Hindra Irawan Satari, Sp.A (K), M.TropPaed, dokter spesialis anak konsultan penyakit infeksi dan tropis di RS Pondok Indah, menjelaskan long covid pada anak.
"Ada lagi yang disebut long covid pada anak, jadi dia sudah kena Covid tapi ada satu gejala yang menetap," katanya dalam media discussion mengenai Covid-19 pada anak, Kamis (10/3/2022).
"Paling enggak 12 minggu atau 3 bulan setelah hasil swab pertama," lanjutnya.
Dijelaskan oleh Prof Hindra bahwa long covid pada anak gejalanya merupakan lanjutan atau bisa terjadi setelah terinfeksi Covid-19.
Misalnya seperti, nyeri badan, sakit kepala, anosmia (kehilangan penciuman dan pengecap), tenggorokan sakit, dan batuk-batuk).
Penulis | : | Kintan Nabila |
Editor | : | Nita Febriani |
KOMENTAR