Nakita.id - Varian Covid-19 terus bermutasi menjadi beberapa jenis sejak awal kemunculannya 2 tahun lalu.
Setelah varian delta dan omicron yang cukup banyak menumbangkan masyarakat, kini muncul varian Deltacron.
Varian ini disebut-sebut sebagai varian gabungan dari virus covid-19 varian Delta dan Omicron.
Meski begitu, ini bukan nama resmi yang ditetapkan WHO.
Epidemiolog asal Griffith University Australia, Dicky Budiman membenarkan bahwa 'Deltacron' memiliki mutasi yang juga dimiliki oleh varian Delta dan Omicron.
Kabar kemunculan varian Deltacron pertama kali diidentifikasi oleh ilmuan asal Institut Pasteur di Prancis.
“Gabungan varian ini muncul ketika lebih dari satu varian menginfeksi dan bereplikasi pada orang yang sama, dalam sel yang sama,” kata Prof Lawrence Young, ahli virologi di University of Warwick dilansir dari The Guardian, Jumat (11/3/2022).
Setidaknya ada 17 pasien di Amerika Serikat dan Eropa yang dikabarkan telah terpapar varian baru ini.
WHO pun telah mengumumkan kemunculan varian baru ini melalui akun Twitternya.
Pimpinan teknis WHO untuk Covid-19 Dr. Maria Van Kerkhove mengatakan bahwa kasus tersebut dilaporkan telah menyebar di Denmark, Perancis, dan Belanda.
"Tolong lihat juga di sini di mana kita berbicara tentang kemungkinan rekombinan #SARSCoV2. Ini yang diharapkan, terutama dengan sirkulasi #omicron & delta yang intens." tulis Kerkhove di akun Twitter pribadinya.
L'Oreal Bersama Perdoski dan Universitas Indonesia Berikan Pendanaan Penelitian dan Inovasi 'Hair & Skin Research Grant 2024'
Penulis | : | Nita Febriani |
Editor | : | Nita Febriani |
KOMENTAR