Nakita.id - Apakah Moms termasuk orang yang suka makan jengkol?
Bagi sebagian orang tak lengkap rasanya jika makan nasi tidak menambahkan jengkol.
Jengkol enak disantap yang bisa diolah menjadi berbagai makanan lezat.
Moms bisa mengolah jengkol menjadi hidangan seperti semur, emping, atau campuran dalam makanan berbumbu misalnya rendang.
Tetapi rata-rata jengkol biasanya dimakan bersama sambal sebagai lalapan.
Namun, ada juga beberapa orang lainnya yang tidak suka makan jengkol.
Ini lantaran karena bau yang dihasilkan setelah dikonsumsi.
Bagi orang yang sangat suka makan jengkol mulai sekarang harus lebih berhati-hati lagi.
Pasalnya, beberapa hal berbahaya ini bisa saja terjadi jika terlalu sering makan jengkol secara berlebihan.
Baca Juga: Ternyata Sedahsyat Ini Manfaat Jengkol Untuk Ibu Hamil, Wajib Dicoba Nih!
Dilansir Kompas, Ahmad Sulaeman, PhD, Guru Besar Keamanan Pangan dan Gizi dari Fakultas Ekologi Manusia IPB University sekaligus Sekjen Perhimpunan Pakar Gizi dan Pangan, mengatakan jika makan jengkol secara berlebihan dapat menyebabkan jengkoulen.
Jengkoulen atau jengkolan memiliki efek negatif untuk tubuh.
Jika dimakan terlalu banyak ini akan menyebabkan sulitnya buang air kecil.
Bahkan jika terlalu berlebihan makan jengkol menyebabkan buang air kecil disertai dengan darah.
"Bisa dari urin, kalau di Jawa Barat namanya jengkoulen. Kadang kalau parah bisa berdarah tetapi itu kan temporer juga," ucap Sulaeman yang Nakita kutip dari laman Kompas.
Ia juga mengatakan jika efek ini bisa terjadi karena kandungan asam oksalat pada jengkol.
Asam jenis ini megandung sulfur sehingga tak baik jika dimakan terlalu berlebihan.
Tak hanya itu saja, makan jengkol terlalu banyak juga bisa menyebabkan penyakit batu ginjal.
"Jadi misalnya ada orang mengalami susah buang air kecil, urinnya berdarah karena terbentuk kristal, kristal bisa dari asam jengkolat itu terbentuk kristal, mungkin terbentuk batu oksalat dan sebagainya," terang Sulaeman.
Baca Juga: Rahasia Awet Muda Alami, Kulit Wajah Glowing dan Bebas Penuaan Hanya dengan Jengkol, Begini Caranya
Sudah banyak orang yang tahu, jika makan jengkol dapat meninggalkan aroma tak sedap di mulut.
Bau ini juga akan menempel di lidah meskipun Moms sudah membersihkannya dengan cara menggosok gigi.
Bahkan, bau jengkol juga bisa tercium ketika buang air kecil.
Ini karena asam jengkolat yang menyebabkan aroma tak sedap pada urin.
Jika ini terjadi tentu saja dapat mengganggu aktivitas harian.
Apalagi jika Moms jadi salah satu orang yang sering berinteraksi dengan orang banyak.
Sehingga orang lain nantinya akan menghindar karena kurang nyaman.
Untuk mencegahnya sebaiknya hindari konsumsi jengkol dalam keadaan mentah.
Setelah makan jengkol, segera minum air yang banyak dan jangan mengonsumsi jengkol saat perut sedang kosong.
L'Oreal Bersama Perdoski dan Universitas Indonesia Berikan Pendanaan Penelitian dan Inovasi 'Hair & Skin Research Grant 2024'
Penulis | : | Ruby Rachmadina |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR