Nakita.id - Pesawat China Eastern Airlines mengalami kecelakaan di pegunungan di wilayah Guangxi pada Senin (21/3).
Pesawat Boeing 737-800 tersebut saat itu dalam penerbangan dari Kota Kunming ke Guangzhou.
Melansir Kompas, pesawat itu mengangkut 132 penumpang.
Para penduduk sekitar Guangxi mengaku mendengar suara ledakan keras.
Seorang warga yang berada di dekat lokasi kecelakaan mengaku melihat puing-puing di tanah.
Puing-puing itu termasuk sayap pesawat dan potongan-potongan pakaian yang nyangkut di pohon.
China Eastern Airlines mengonfirmasi ada korban jiwa dari kecelakaan tersebut.
Namun, perusahaan tidak merinci jumlah korban tewas maupun luka.
Penyebab kecelakaan tersebut hingga kini masih diselidiki.
"Perusahaan menyampaikan belasungkawa yang mendalam untuk penumpang dan anggota awak yang tewas dalam kecelakaan pesawat," ujar perusahaan tersebut.
Tidak ditemukan tanda-tanda korban selamat dari kecelakaan pesawat tersebut.
Pesawat itu mengangkut 123 penumpang dan 9 awak.
Pesawat Boeing 737-800 itu kehilangan kontak ketika berada di Kota Wuzhou.
Tim darurat telah dikirim ke lokasi kecelakaan.
Terakhir pesawat tersebut terlacak pada 14.22 waktu setempat pada ketinggian 3.225 kaki dengan kecepatan 376 knot.
Pesawat itu harusnya mendarat pukul 15.05 waktu setempat.
Melansir CGTN, sebelum kecelakaan itu ternyata Boeing737-800 pernah mengalami 22 kecelakaan.
Dari 22 kecelakaan sebelumnya, 10 diantaranya merupakan kecelakaan fatal.
Menurut database Aviation Safety Network (ASN), kecelakaan fatal pertama yang tercatat terjadi pada September 2006 karena mengalami tabrakan di Brasil dan menewaskan 154 orang.
Kecelakaan sebelumnya terjadi pada Agustus 2020 ketika sebuah penerbangan Air India Express tergelincir dari landasan pacu di Bandara Kozhikode-Calicut di India, menewaskan 21 orang.
Presiden China yang bernama Xi Jinping syok dengan hal tersebut.
Xi Jinping meminta untuk segera memberikan upaya penyelamatan.
Ia juga meminta tim untuk mencari penyebab kecelakaan sesegera mungkin.
"Kami syok mengetahui kecelakaan MU5735 China Eastern," kata Xi.
Terungkap bahwa pesawat sempat terbang di ketinggian 29.100 kaki.
Pada 2 menit 15 detik kemudian pesawat turun ke ketinggian 9.075 kaki.
2 detik kemudian ketinggian terakhir dari pesawat China Eastern Airlines adalah 3.225 kaki.
L'Oreal Bersama Perdoski dan Universitas Indonesia Berikan Pendanaan Penelitian dan Inovasi 'Hair & Skin Research Grant 2024'
Penulis | : | Kirana Riyantika |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR