Nakita.id - menjalani ibadah puasa bisa menjadi tantangan tersendiri bagi para penderita penyakit asam lambung.
Terutama di awal-awal puasa, sejumlah penderita asam lambung yang sudah kronis atau didiagnosis dengan gastro esophageal reflux disease (GERD) kerap mengeluhkan penyakitnya kambuh.
Beberapa gejala asam lambung naik diantaranya adalah, nyeri ulu hati, dada terasa panas dan sakit, terasa cairan asam di mulut, mual, dan sakit kepala.
Kalau sudah begini, tentunya Moms bertanya-tanya apakah aman untuk melanjutkan puasa?
Melansir dari Houston Heartburn and Reflux Centre, sebetulnya puasa tidak dianjurkan bagi penderita asam lambung kronis (GERD) yang sudah memasuki tahap parah atau stadium tiga dan empat.
Apabila kondisi penyakitnya sudah parah, perut tidak boleh terlalu lama kosong dan perlu diisi asupan makanan secara berkala.
Hal ini karena, bagian tubuh yang berfungsi mengontrol cairan asam lambung atau klep melemah sehingga asam lambung akan naik apabila tidak ada asupan yang dicerna.
Ketika tidak ada asupan di saluran pencernaan, cairan asam lambung bisa menumpuk dan menyebabkan nyeri di ulu hati, dada terasa panas, dan cairan asam naik ke kerongkongan.
Namun, bagi penderita asam lambung yang baru stadium 1-2 dan masih terkontrol, aman saja untuk berpuasa. Bahkan ada manfaatnya.
Bagi penderita penyakit asam lambung yang terkontrol dan kondisinya tidak terlalu parah, puasa dapat memberikan beberapa manfaat, diantaranya:
Memperbaiki gejala asam lambung
Serunya Kegiatan Peluncuran SoKlin Liquid Nature French Lilac di Rumah Atsiri Indonesia
Penulis | : | Kintan Nabila |
Editor | : | Nita Febriani |
KOMENTAR