Maka begitu peneliti menyemprotkan karbon dioksida dalam ruangan, nyamuk terbang menuju titik-titik berwarna gelap seperti, oranye, hitam atau cyan.
Sementara itu, titik-titik berwarna hijau, biru, atau ungu diabaikan.
Kenapa bisa begitu ya?
Ahli entomologi bersertifikat sekaligus Manajer Teknis di Terminix, Timothy Best mengtakan bahwa nyamuk cenderung menyukai warna lebih gelap.
Warna-warna terang dianggap sebagai ancaman bagi nyamuk.
Itulah sebabnya banyak spesies menghindari menggigit di bawah sinar matahari langsung.
Nyamuk sangat rentan mati karena dehidrasi.
Karena itu, warna-warna terang secara naluriah mewakili bahaya sehingga nyamuk akan menghindarinya segera.
Sebaliknya, warna lebih gelap dapat mereplikasi bayangan, yang lebih cenderung menyerap dan menahan panas,.
Sehingga memungkinkan nyamuk menggunakan antena canggihnya untuk menemukan inang.
Kalau begitu haruskah menghindari memakai warna tertentu untuk menghindari nyamuk?
For the Greater Good, For Life: Komitmen ParagonCorp Berikan Dampak Bermakna, Demi Masa Depan yang Lebih Baik Bagi Generasi Mendatang
Penulis | : | Syifa Amalia |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR