Sayangnya, ada lebih banyak bahaya jika memanaskan minyak melewati titik asapnya.
Lindsay Wengler, M.S., R.D., CDN, CNSC, ahli diet terdaftar di Olive Branch Nutrition di NY mengatakan selain minyak yang dipanaskan titik asapnya dapat terbakar.
Tetapi pemecahan molekul minyak dapat menciptakan radikal bebas pro-inflamasi dan senyawa karsinogenik, akrolein yang mungkin berbahaya bagi kesehatan.
Akrolein sangat reaktif dan dari waktu ke waktu dapat mengacaukan DNA dengan menghubungkannya.
Ini juga berpotensi menghalangi sistem enzim detoksifikasi penting di hati seperti sitokrom P450 dan ke seluruh tubuh dengan menghambat jalur glutathione.
Paparan akrolein secara teratur juga telah dikaitkan dengan penyakit jantung dan berbagai penyakit lainnya.
Minyak yang terbakar sesekali bukanlah masalah besar, tetapi tentu Moms tidak ingin menjadikannya sebuah kebiasaan kan. Dan jangan pernah menggunakan kembali minyak yang dipanaskan.
Pemanasan ulang minyak dapat membuat berbagai senyawa karsinogenik, termasuk hidrokarbon aromatik polisiklik (PAH), yang telah dikaitkan dengan berbagai jenis kanker.
Memanaskan minyak melewati titik asapnya juga dapat berdampak negatif pada rasa masakan.
Memakai minyak yang telah mencapai titik asap dapat menandakan kerusakan dan degradasi minyak termasuk profil rasa dan nutrisinya. Akrolein dapat menambahkan rasa pahit dan rasa terbakar pada masakan.
Karena titik asap sangat bervariasi, Moms harus mengetahui minyak mana yang Anda gunakan untuk berbagai jenis masakan.
Penulis | : | Syifa Amalia |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR