Apabila ingin memakai minyak goreng bekas, Moms perlu menyaringnya dengan benar dan disimpan setelah dingin.
Pasalnya, penyaringan dan penyimpanan yang tidak tepat dapat membuat bakteri memakan partikel makanan yang tertinggal di dalam minyak.
Melansir dari Live Strong, minyak yang tidak didinginkan menjadi anaerobik dan menyebabkan pertumbuhan Clostridium botulinum, yang menyebabkan botulisme, keracunan makanan yang berpotensi fatal.
Selain itu, minyak bekas juga dapat memengaruhi kualitas makanan dan bahkan menyebabkan kanker.
Untuk mencegah hal tersebut terjadi, Moms bisa mendinginkan atau membekukan minyak untuk menghambat pertumbuhan bakteri.
Memicu berbagai penyakit
Melansir dari Kompas, menurut penelitian dari Universidad de Costa Rica, Kosta Rika, Edmond K. Kabagambe dalam The Journal of Nutrition (2005), minyak sawit mengandung sekitar 45,5 persen asam lemak jenuh yang didominasi oleh asam lemak palmitat dan sekitar 54,1 persen asam lemak tak jenuh yang didominasi oleh asam lemak oleat.
Sementara itu, angka asam lemak jenuh pada minyak jelantah lebih tinggi dibandingkan angka asam lemak tidak jenuhnya.
Hal itu terjadi akibat reaksi hidrolisis dan oksidasi selama pemanasan saat digunakan untuk menggoreng.
Bahaya minyak jelantah dengan kandungan asam lemak jenuh yang tinggi akan sangat berbahaya bagi tubuh, karena dapat memicu berbagai penyakit seperti jantung dan stroke.
“(Bahaya minyak jelantah atau minyak goreng bekas) kolesterol yang disebabkan oleh kandungan asam lemak bebas.
L'Oreal Bersama Perdoski dan Universitas Indonesia Berikan Pendanaan Penelitian dan Inovasi 'Hair & Skin Research Grant 2024'
Penulis | : | Ratnaningtyas Winahyu |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR