Menurut Finandita, memprediksi adanya gejala anak belum lancar bicara perlu dilakukan dari kontak mata yang Moms dengan si Kecil lakukan.
"Coba cek dari kontak mata anak tersebut, apakah kontak matanya cepat beralih, dan mudah terdistraksi oleh lingkungan?" jelas Finandita.
Jika si Kecil menunjukkan tidak adanya perhatian pada seseorang yang berusaha untuk membentuk kontak mata dengannya, Moms perlu mewaspadainya.
Hal ini juga terjadi apabila si Kecil nampak tak acuh dengan instruksi yang diberikan oleh Moms dan Dads yang membuktikan bahwa ia mudah untuk beralih ke hal yang lain.
Dari pengalaman yang dimiliki oleh Finandita sebagai seorang psikolog anak, masalah yang satu ini jadi salah satu yang paling sering jadi keluhan para orangtua.
Mereka mengeluhkan kesulitan dalam membentuk kontak mata dengan anak.
"Anak tersebut tidak paham instruksi atau tidak paham ketika dipanggil namanya. Kemudian anak tersebut juga kurang interaksi sosial," cerita Finandita pada tim Nakita.id.
Baca Juga: Speech Delay pada Anak Usia Prasekolah, Ahli Sudah Beritahu Faktor Penyebab dan Cara Mengatasinya
2. Kemampuan ocehan
Kemampuan ocehan juga perlu menjadi hal yang Moms dan Dads amati sejak usia di bawah 1 tahun, untuk mencegah anak belum lancar bicara di kemudian hari.
Finandita menjelaskan bahwa ketrampilan anak untuk mengoceh adalah salah satu awal perkembangan dari kemampuan anak untuk berbicara.
Biasanya, anak sudah bisa mulai mengoceh saat usia 20 minggu atau usia 5 bulan.
L'Oreal Bersama Perdoski dan Universitas Indonesia Berikan Pendanaan Penelitian dan Inovasi 'Hair & Skin Research Grant 2024'
Penulis | : | Amallia Putri |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR