“Iya. Preeklampsia juga bisa terulang sekitar 30% sejak kejadian preeklampsia pada kehamilan pertama,” ungkap dr. Dinda saat diwawancarai Nakita pada Jumat lalu (24/6/2022).
Meski bisa terulang lagi, dr. Dinda menyarankan agar preeklampsia saat hamil dapat dikontrol sebisa mungkin.
Juga, dapat diobservasi kehamilannya oleh dokter kandungan secara ketat.
“Sebisa mungkin dikontrol dan benar-benar diobservasi kehamilannya secara ketat, sehingga komplikasinya tidak sampai terjadi,” ucap dr. Dinda dengan tegas.
“Mungkin terjadi preeklampsia (saat hamil), tapi komplikasinya bisa kita kontrol,” katanya.
Lantas, apa saja komplikasi preeklampsia saat hamil yang wajib Moms waspadai?
dr. Dinda menjabarkan beberapa komplikasi preeklampsia pada ibu hamil yang wajib diwaspadai.
Salah satunya adalah kegagalan organ yang disebabkan oleh adanya kelainan endotel secara sistemik.
“Bisa organ ginjal, kemudian bisa ke otak, ke pembuluh darah kecil seperti mata, juga bisa ke jantung,” kata dr. Dinda.
Selain itu, dr. Dinda juga menyebut bahwa organ hati juga bisa mengalami kegagalan hati jika preeklampsia tidak ditangani segera.
L'Oreal Bersama Perdoski dan Universitas Indonesia Berikan Pendanaan Penelitian dan Inovasi 'Hair & Skin Research Grant 2024'
Penulis | : | Shannon Leonette |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR