Memiliki indeks massa tubuh (BMI) 30 atau lebih besar menempatkan Moms pada risiko kolesterol tinggi.
Berat badan yang kegemukan juga bisa disebabkan makan terlalu banyak lemak.
Sehingga kadar kolesterol jahat atau tidak sehat bisa bersarang dalam tubuh.
Lemak trans sering ditemukan dalam makanan ringan kemasan atau makan-makanan manis.
Kurang olahraga
Sebenarnya, olahraga jadi salah satu cara untuk membantu meningkatkan HDL atau kadar kolesterol baik.
Sedangkan kurang berolahraga bisa memicu kadar kolesterol yang tak terkontrol, usahakan untuk selalu berolahraga 10-30 menit setiap harinya.
Merokok
Perokok aktif berisiko lebih besar pada kolesterol tinggi.
Saat seseorang merokok terlalu sering maka dapat menurunkan kadar HDL atau kolesterol baik.
Sebaiknya hentikan kebiasaan merokok, terutama jika Moms sudah memasuki usia lanjut.
L'Oreal Bersama Perdoski dan Universitas Indonesia Berikan Pendanaan Penelitian dan Inovasi 'Hair & Skin Research Grant 2024'
Source | : | mayoclinic |
Penulis | : | Ruby Rachmadina |
Editor | : | Nita Febriani |
KOMENTAR