Nakita.id - Sebagai ibu, menyiapkan makanan untuk anak dan suami tentu bukan hal yang asing.
Bahkan bagi ibu yang memilih bekerja di rumah atau ibu rumah tangga, menyiapkan makanan untuk anak adalah hal wajib.
Moms tentu bersedia menyiapkan asupan nutrisi terbaik untuk Si Kecil setiap hari.
Selain bisa menghemat pengeluaran, memasak makanan sendiri di rumah juga bisa menjamin kesehatan dan kebersihan makanan.
Meski begitu ternyata ada lho beberapa kesalahpahaman yang selama ini dilakukan para Moms.
Bisa jadi Moms juga melakukan kesalahan ini di rumah.
Apalagi jika Moms banyak menyimak informasi seputar nutrisi dan kebutuhan makan anak-anak yang kurang tepat di sosial media.
Lalu, bagaimana orang tua bisa membenarkan kembali salah paham dalam menyiapkan makanan untuk anak secara benar?
Ahli Kesehatan dan Diet, Li Xinyi dikutip dari Very Well Family, mencoba membantu orang tua untuk menghilangkan beberapa kesalahpahaman yang umum.
1. Asupan makanan anak tidak boleh dibatasi
Nafsu makan yang besar merupakan pertanda anak yang sehat.
Anak-anak yang sedang tumbuh seharusnya tidak memiliki batasan makanan.
Namun porsi harus dikontrol dengan menggunakan jumlah porsi yang disarankan untuk kelompok makanan sebagai panduan.
2. Gula membuat anak hiperaktif
Gula mungkin bukan penyebab hiperaktif anak. Studi telah menemukan bahwa hal itu tidak mempengaruhi perilaku atau kognisi anak-anak.
Namun, konsumsi gula bisa menyebabkan gejala hiperaktif pada anak-anak karena gula cepat diserap ke dalam darah.
Hal ini menyebabkan gula darah meningkat dengan cepat, menyebabkan aliran adrenalin semakin cepat yang terlihat seperti hiperaktif.
Mengonsumsi terlalu banyak gula dikaitkan dengan obesitas dan kesehatan mulut yang buruk, termasuk gigi berlubang.
Baca Juga: Resep MPASI Pertama Anak, Kenalkan Pure Buah dan Sayur untuk Si Kecil di Hari Pertamanya Makan
3. Buah adalah pengganti yang cukup bagus jika anak menolak makan sayuran
Baik buah dan sayuran harus dikonsumsi setiap hari tanpa menggantikan satu sama lain.
Sebab keduanya adalah dua kelompok berbeda, yang menawarkan kombinasi unik dari nutrisi dan fitokimia.
Misalnya, sayuran pada umumnya lebih tinggi pada zat besi, folat dan serat makanan.
Sedangkan buah-buahan pada umumnya lebih tinggi pada vitamin C. .
4. Ngemil di sela makanan utama harus dihindari
Makanan ringan tidak baik untuk kesehatan, namun makanan tersebut dapat memainkan peran penting dalam makanan anak jika tersedia pilihan nutrisi.
Contoh makanan ringan yang bergizi sehat adalah yogurt dengan buah, keju dan kerupuk gandum atau batang sayuran dengan sedikit saus seperti selai kacang atau hummus.
Camilan semacam itu adalah alternatif yang baik dari keripik kentang atau biskuit, dan dapat memuaskan rasa lapar dan mencegah anak makan terlalu banyak pada makanan berikutnya.
5. Lemak tidak sehat
Lemak adalah nutrisi penting dalam makanan anak.
Adanya lemak dalam tubuh mampu menyediakan energi dan membantu menyerap, mengangkut dan menyimpan vitamin dalam tubuh.
Namun, terlalu banyak lemak, terutama lemak jenuh dan trans dapat menyebabkan kenaikan berat badan yang berlebihan, mengakibatkan masalah kesehatan seperti diabetes dan penyakit jantung di kemudian hari.
Pilih lemak tak jenuh seperti asam lemak omega-3 dan omega-6 banyak ditemukan pada ikan berminyak seperti salmon dan sarden, kacang-kacangan, biji-bijian, dan minyak nabati.
Sumber lemak ini bisa Moms berikan pada Si Kecil sebagai alternatif asupan lemak baik untuk anak.
Itu dia Moms 5 kesalahpahaman yang kerap dilakukan para ibu.
Apakah Moms juga pernah melakukan salah satunya?
Serunya Kegiatan Peluncuran SoKlin Liquid Nature French Lilac di Rumah Atsiri Indonesia
Penulis | : | Nita Febriani |
Editor | : | Nita Febriani |
KOMENTAR