Nakita.id - Lupus merupakan penyakit autoimun, dalam kondisi ini sistem kekebalan tubuh menyerang sel atau organ tubuh yang sehat.
Hal ini disebabkan sistem kekebalan tubuh kehilangan kemampuan untuk membedakan unsur asing, dengan sel jaringan tubuh sendiri.
World Health Organization (WHO) mencatat jumlah pengidap lupus di dunia hingga saat ini mencapai 5 juta orang, dan di tahun 2016 sudah 550 jiwa meninggal akibat lupus.
BACA JUGA: Parasit Pasti Minggat dari Tubuh, Pakai Bahan Rumahan Ini Moms!
Ada ragam jenis lupus, tetapi salah satu yang umum adalah Lupus Eritematosus Sistemik (LES), atau yang sering dikenal dengan penyakit 'Seribu Wajah'.
LES adalah penyakit inflamasi autoimun kronis yang masih belum jelas penyebabnya.
Penyakit ini dapat menyerang jaringan serta organ tubuh mana saja, dengan tingkat gejala yang ringan hingga parah.
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia mencanangkan program deteksi dini lupus yang disebut dengan SALURI (Periksa Lupus Sendiri).
SALURI merupakan program deteksi dini dengan melihat gejala-gejala LES, yaitu sebagai berikut:
- Demam lebih dari 38 derajat Celcius
- Rasa lelah dan lemah berlebihan
- Sensitif terhadap sinar matahari
- Rambut rontok
- Ruam kemerahan berbentuk kupu-kupu yang melintang dari hidung ke pipi
- Ruam kemerahan di kulit
- Sariawan yang tidak kunjung sembuh, terutama di atap rongga mulut
Nyeri dan bengkak pada persendian terutama di lengan dan tungkai, menyerang lebih dari 2 sendi dalam jangka waktu lama
BACA JUGA :Menghitung Penghasilan Raffi Ahmad Per Bulan, Ternyata Lebih Kaya dari Presiden!
Ujung-ujung jari tangan dan kaki pucat hingga kebiruan saat udara dingin
Nyeri dada terutama saat berbaring dan menarik napas panjang
Kejang atau kelainan saraf lainnya
Kelainan hasil pemeriksaan laboratorium (atas anjuran dokter) yaitu: anemia (kadar sel darah merah menurun), leukositopenia (penurunan sel darah putih), trombositopenia (penurunan kadar pembekuan darah), hematuria dan proteinuria (darah dan protein pada pemeriksaan urin), positif ANA dan atau Anti ds-DNA.
Jika Moms mengalami setidaknya 4 dari gejala di atas, maka segera konsultasikan ke dokter di Puskesmas atau rumah sakit terdekat agar dapat langsung dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.
BACA JUGA: Kesal Dengan Rembesan Air Hujan Pada Tembok, Atasi Dengan Cara Ini
Sosialisasi SALURI yang diadakan pada Selasa (8/5/2018) ini merupakan langkah penting agar dapat menekan risiko lupus menjadi semakin parah pada tubuh.
Sekaligus memperingati Hari Lupus Sedunia pada tanggal 10 Mei
"Kebijakan pemerintah selalu menekankan deteksi dini terhadap penyakit, karena semakin dini maka semakin mudah sembuhnya, dan semakin bisa diperkecil dampaknya," terang dr. Asjikin Iman Hidayat Dachlan, MHA, Sekretaris Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular di acara 'Media Briefing: Memahami Program Deteksi Dini Penyakit Lupus Eritematosus Sistemik (LES)' di Direktorat Jenderal P2PTM, Jakarta.
BACA JUGA: Yuk Intip! Rumah Minimalis Pemain Iron Man, Robert Downey Junior
Meski masih belum ada penyebab jelas terjadinya LES, namun faktor genetik, imunologik dan hormonal, serta lingkungan diduga menjadi pemicunya.
Yuk Moms, periksa dini penyakit LES agar bisa lebih cepat diatasi!
For the Greater Good, For Life: Komitmen ParagonCorp Berikan Dampak Bermakna, Demi Masa Depan yang Lebih Baik Bagi Generasi Mendatang
Penulis | : | Amelia Puteri |
Editor | : | Kusmiyati |
KOMENTAR