Nakita.id - Salah satu materi Kurikulum Merdeka untuk mata pelajaran IPA kelas X tingkat SMA adalah Kimia Hijau dalam Pembangunan Berkelanjutan.
Kimia Hijau dan Pembangunan Berkelanjutan masuk dalam Kurikulum Merdeka supaya siswa/i bisa memahami mengenai pengertian, prinsip, dan proses kimia hijau dalam kehidupan sehari-hari.
Pada buku Kurikulum Merdeka Ilmu Pengetahuan Alam kelas X, dijelaskan bahwa kimia hijau merupakan proses kimia yang baik, bermanfaat, dan aman bagi lingkungan.
Kimia hijau merupakan pendekatan kimia yang bertujuan memaksimalkan efisiensi dan meminimalkan pengaruh bahaya terhadap kesehatan manusia dan lingkungan.
Proses kimia hijau bisa menjaga kesejahteraan bumi supaya aman dan lestari.
Memang pada kenyataannya tidak ada reaksi kimia hijau yang sempurna bebas dari dampak negatif.
Meski begitu manusia bisa mengupayakan memberikan efek negatif ke lingkungan seminimal mungkin.
Prinsip kimia hijau diantaranya mencegah limbah, memaksimalkan nilai ekonmi suatu atom, sintesis kimia yang bahayanya sedikit, mendesai proses yang melibatkan bahan kimia yang aman, menggunakan pealarut dan kondisi reaksi yang lebih aman, serta mendesain efisiensi energi.
Selain itu, prinsip kimia hijau lainnya yaitu menggunakan bahan baku terbarukan, mengurangi bahan turunan kimia, menggunakan katalis, mendesain bahan kimia dan produk yang terdegradasi setelah digunakan, serta menganalisis secara langsung untuk mencegah polusi.
Artikel ini akan membahas mengenai jawaban soal Pengayaan halaman 74.
Para siswa diminta untuk mempelajari infografis yang ada pada gambar 3.11.
Gambar 3.11 yang ada pada buku Kurikulum Merdeka Ilmu Pengetahuan Alam untuk SMA kelas X tersebut berisi tentang konservasi laut yang jadi salah satu upaya mendukung pembangunan berkelanjutan pada 2030.
Pertanyaan pertama yaitu hal-hal manakan yang paling berkaitan dengan prinsip-prinsip kimia hijau?
Siswa diminta melakukan analisis mengenai akibat apabila hal-hal yang tidak sesuai dengan prinsip kimia hijau tersebut diabaikan.
Para siswa/i juga diminta untuk menjelaskan mengenai dampak mengabaikan hal yang tidak sesuai pada kimia hijau terhadap perekonomian, kelestarian lingkungan, dan sosial.
Soal pengayaan ini mengajak peserta didik untuk mengembangkan wawasan berpikir lintas mata pelajaran yaitu biologi, ekonomi, dan geografi.
Diharapkan siswa/i bisa meningkatkan kemampuan analisisnya dalam membaca infografis. Jawaban mengenai pertanyaan pada soal Pengayaan halaman 74 adalah sebagai berikut:
1. Hal-hal yang paling berkaitan dengan prinsip kimia hijau adalah ketika laut menjadi asam yang bisa mengancam ekosistem laut.
Laut bisa menjadi asam karena adanya pencemaran laut misalnya adanya tumpahan bahan bakar minyak bumi dari area pengeboran lepas pantai.
Laut juga bisa menjadi asam karena terkena hujan asam.
Hal lainnya yaitu mengenai dampak pembuangan limbah plastik ke laut.
Gambar 3.11 pada buku Kurikulum Merdeka Ilmu Pengetahuan Alam untuk SMA kelas X mengenai konservasi laut sangat penting untuk siswa/i pahami.
Membuang sampah plastik sembarangan ke laut bisa merusak kragaman laut hayati.
Selain itu, ada banyak aktivitas lain yang bisa berdampak buruk pada lingkungan laut dan bisa melanggar hukum seperti eksploitasi ikan, udang, cumi-cumi menggunakan bahan kimia.
2. Bila hal yang bertolak belakang dengan prinsip kimia hijau dibiarkan terus-menerus maka ekosistem laut bisa terancam.
Ini bisa menyebabkan punahnya keragaman laut hayati secara global.
3. Dampak dari pelangagran prinsip kimia hijau terhadap perekonomian, kelestarian lingkungan, dan sosial adalah menurunnya pendapatan nelayan sehingga bisa menyebabkan berkurangnya pendapatan nasional bruto dari sektor kelautan.
Kerusakan lingkungan laut bisa menyebabkan berkurangnya citra laut Indonesia sebagai bagian promosi pariwisata.
Hal tersebut bisa menyebabkan penurunan angka kunjungan wisatawan.
Kerusakan lingkungan hingga menurunnya angka wisatawan bisa mempengaruhi kehidupan sosial masyarakat setempat.
Masyarakat setempat yang semula membuka usaha seperti rumah makan, menjual aksesoris dan sebagainya bisa tidak laku dan gulung tikar.
Pendapatan nelayan menurun hingga masyarakat yang gulung tikar usahanya karena kunjungan wisatawan berkurang bisa menambah angka pengangguran. Bisa saja penduduk yang kehilangan pekerjaan pindah ke kota sehingga menambah angka pengangguran dan kejahatan di kota besar.
Penulis | : | Kirana Riyantika |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR