Nakita.id - Saat kita sakit dan pergi ke dokter mungkin dokter meresepkan obat dan berkata kalau sudah sembuh obatnya tak usah dihabiskan.
Lalu, ketika kelak nanti kita menderita penyakit yang diduga mirip, bolehkah kita menyimpan obat resep dokter untuk dikonsumsi kembali?
Pertanyaan ini banyak ditanyakan oleh masyarakat.
Tak semua obat-obatan resep dokter bisa disimpan.
Sebab, masing-masing punya daya tahan berbeda dan ini bisa mempengaruhi efektivitasnya.
Selain obat bebas, kita pun kerap menyimpan obat-obatan resep dokter yang sesuai penyakit anak, misal, asma.
Obat-obatan untuk kasus anak dengan penyakit khusus biasanya dokternya memang sudah siapkan obat yang bisa disimpan.
Namun, perlu dipahami, tiap obat punya daya tahannya masing-masing.
Obat berupa sirup/tablet biasanya disesuaikan batas waktu kadaluarsa yang tertera di kemasannya.
Untuk obat yang dibeli hanya beberapa, mungkin tak ada kadaluarsanya, karena kita tak beli satu boks secara khusus.
Sebaiknya, tanyakan pada apotiknya batas kadaluarsanya sesuai yang tertera di boks obat tersebut.
L'Oreal Bersama Perdoski dan Universitas Indonesia Berikan Pendanaan Penelitian dan Inovasi 'Hair & Skin Research Grant 2024'
Source | : | Tabloid Nakita |
Penulis | : | David Togatorop |
Editor | : | David Togatorop |
KOMENTAR