Nakita.id – Memasuki waktu weekend memang sangat menyenangkan jika Moms berlibur dengan keluarga.
Apakah Moms masih bingung merencanakan libur akhir pekan kali ini ke mana.
Jika Moms belum memiliki rencana tempat untuk berlibur, pada artikel kali ini, Nakita akan membahas seputar Monumen Nasional atau biasa dikenal Monas.
Bagi masyarakat Indonesia, tentu sudah tak asing lagi dengan Monas.
Terutama, Moms yang memang tinggal di Ibu Kota Jakarta.
Tugu Monas berada kecamatan Gambir, Jakarta Pusat, Daerah Khusus Ibu Kota Jakarta.
Monas sendiri dibangun pada era Presiden Soekarno.
Monas dibangun tepatnya pada tahun 1961.
Diketahui, Tugu Monas berdiri di lahan seluas 80 hektar dengan tinggi 132 meter.
Tujuan dibangunnya Monas sebagai tanda untuk mengenang perjuangan bangsa Indonesia pada masa revolusi kemerdekaan di tahun 1945.
Moms perlu mengajak Si Kecil bersama keluarga lainnya ke Monas untuk mengajarkan nilai sejarah dengan cara yang menyenangkan.
Demi melihat keunikan serta mengetahui sejarah Monas secara mendalam, tim Nakita telah mewawancarai Wida pemandu wisata Monas.
Dalam penjelasannya, Wida menuturkan jika ada beberapa ruangan yang bisa dilihat oleh pengunjung.
Seperti di lantai dasar Monas terdapat ruangan museum sejarah perjuangan nasional.
Di ruangan ini, pengunjung dapat melihat perjuangan para pahlawan dari waktu ke waktu.
Hal seperti ini tentu saja perlu diajarkan pada Si Kecil, sehingga mereka menghargai jasa para pahlawan bangsa.
"Untuk di monas kita lagi berada di museum sejarah, menceritaikan jaman masa prasejarah, kemerdekaan Indonesia dan orde baru," ungkap Wida.
Di sini juga, Moms bisa melihat diorama sejak zaman kehidupan nenek moyang bangsa Indonesia.
Semua terangkum sampai zaman kemerdekaan.
Enam sisi diorama yang ada di Monas memiliki cerita unik yang berbeda-beda.
Tampilan diorama yang diperlihatkan tentu menarik minat para pengunjung untuk mengenal penggalan sejarah.
Baca Juga: Monas Akan Kehilangan Bayangannya Selama 3 Menit, Kok Bisa?
Selain itu, terdapat pula ruang kemerdekaan.
Ruangan ini berbentuk seperti amphi teater.
Dalam ruang kemerdekaan, terdapat naskah proklamasi yang disimpan di kaca anti peluru.
Moms bisa mendengarkan rekaman naskah proklamasi yang dibacakan oleh Bung Karno.
Rekaman ini dikumandangkan setiap 1 jam sekali.
Sesuai dengan jam operasional Monas, yaitu dari jam 09.00 pagi sampai dengan 15.00 sore.
"Ruang kemerdekaan tempat dimana teks proklamasi disimpan di kaca anti peluru dari jam 9-3 sore. Sejak sejam sekali kita buka, para pengunjung bisa melihat," ujarnya.
Wida kembali menjelaskan jika pintu yang digunakan untuk menyimpan naskah proklamasi dibuat secara khusus.
Pintu ini dibuat oleh arsitek Monas, yaitu bapak Sudarsono dengan banyak sejarah di dalamnya.
"Bobot untuk pintunya sekitar 4.500 KG dibuat pada tahun1994 oleh arsitek Monas bapak Sudarsono. Ukurannya berbentuk seperti bunga dan juga berwarna hijau kuning keemasan ini ada artinya sebagai kesuburan dan kejayaan rakyat Indonesia," ungkap Wida.
Ruangan ini juga terlihat cukup luas, terbukti karena dapat menampung 500 orang, jadi Monas bisa jadi tempat yang menarik untuk dikunjungi bersama keluarga nantinya.
Baca Juga: Dibawa dari Monas, Begini Prosesi Arak-arakan Duplikat Bendera Pusaka ke Istana Negara
Serunya Kegiatan Peluncuran SoKlin Liquid Nature French Lilac di Rumah Atsiri Indonesia
Penulis | : | Ruby Rachmadina |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR