Dirinya mengaku patah hati dan membuatnya mengenang waktu-waktu silam saat dirinya menonton sepak bola.
"Patah hati. Teringat bertahun-tahun lalu, naik sepeda motor pakai baju Arema, syal Arema, ke Kanjuruhan meski siang terik," tulis Arie Kriting di Twitter.
"Nonton di tribun dan turut bernyanyi. Lalu pulang saat senja menjelang. Syahdu dan bahagia," lanjutnya.
Suami Indah permatasari ini tidak bisa membayangkan tempat yang dulunya memberi kenangan indah ini justru kini menjadi saksi sebuah tragedi.
"Enggak terbayang di tempat yang sama ada tragedi sebesar ini," lanjutnya.
Kronologi Tragedi di Stadion Kanjuruhan, Malang
Insiden kerusuhan di akhir laga Arema vs Persebaya Surabaya dalam lanjutan Liga 1 2022 di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Sabtu (1/10/2022) malam ini berubah menjadi duka.
Setelah wasit meniup peluit panjang tanda berakhirnya pertandingan, para suporter dalam jumlah banyak merangsek masuk ke lapangan.
Lantas, pihak keamanan pun langsung mengamankan pemain. Suasana berlangsung ricuh karena mereka melempar dengan benda-benda tumpul untuk melampiaskan kekecewaan.
Pihak keamanan mencoba mengamankan kondisi dengan menembakkan gas air mata ke bagian bawah pagar pembatas.
Nahasnya, asap gas air mata yang mereka lontarkan mengarah ke tribun. Asap tersebut disinyalir menjadi penyebab suporter sesak napas dan pingsan, bahkan memakan korban jiwa.
Baca Juga: BRI Sampaikan Belasungkawa Kepada Korban dan Sesalkan Tragedi Kerusuhan di Stadion Kanjuruhan Malang
National Geographic Indonesia: Dua Dekade Kisah Pelestarian Alam dan Budaya Nusantara
Penulis | : | Syifa Amalia |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR