Nakita.id - Hari Kesehatan Jiwa Sedunia merupakan salah satu peringatan untuk meningkatkan kesadaran tentang kesehatan mental.
Hari Kesehatan Jiwa Sedunia diperingati secara internasional setiap tanggal 10 Oktober.
Hari Kesehatan Jiwa Sedunia berguna untuk memobilisasi upaya dalam mendukung kesehatan mental.
Dalam peringatan hari ini, semua elemen yang memiliki kepentingan bisa berbicara tentang masalah kesehatan mental.
Selain itu, diupayakan fasilitas untuk menangani masalah kesehatan mental yang setara untuk semua orang.
Bicara soal kesehatan jiwa, Moms perlu tahu tentang pentingnya menjaga kesehatan mental anak sejak dini.
Memiliki kondisi mental yang sehat artinya anak-anak mencapai perkembangan emosi sesuai dengan usianya.
Si Kecil juga dapat belajar tentang kemampuan bersosialisasi dan cara mengatasi masalah.
Anak-anak dengan mental sehat memiliki kualitas hidup dan bisa berfungsi dengan baik di rumah, sekolah dan komunitas.
Sementara anak-anak dengan gangguan kesehatan mental dideskripsikan dengan perubahan mereka secara drastis. Mulai dari masalah ketakutan, kekhawatiran, atau tindakan mengganggu.
Tanda-tandanya adalah anak menjadi serius, keras kepala, dan membuat onar di rumah, di sekolah dan lingkungan.
Melasir dari Discover Mood, ada beberapa cara yang bisa Moms lakukan untuk menjaga mental anak sehat.
1. Ketrampilan menangani emosi
Moms bisa membantu anak belajar cara menangani emosi dengan cara sehat.
Salah satunya mencontohkan ketrampilan mengatasi masalah.
Moms bisa mengajak anak dialong untuk mencari jalan keluar masalah yang dihadapi.
2. Melihat perubahan perilaku anak
Perubahan perilaku pada anak-anak memang merupakan hal biasa.
Namun jika Moms melihat ada perubahan drastis seperti menarik diri atau terisolasi dari teman, kalian harus mencari tahu.
Ini karena ketika anak mulai menarik diri dan menjadi pendiam, tandanya mereka gagal dalam menghadapi masalah yang ada.
Tanyakan kondisi anak dan berikan dukungan apa yang sedang mereka lalui.
3. Komunikasi terbuka dan jujur
Sangat penting agar anak tahu bahwa mereka bisa mengajak orang tuanya berdiskusi. Ini akan membuat anak mereka dicintai dan didukung oleh keluarga.
Cukup dengan memberitahu dan mendengar mereka tanpa adanya penghakiman.
Dengan seperti itu, anak akan kembali pada orang tuanya ketika menghadapi masalah.
4. Membuat rutinitas dan menciptakan batasan
Tidak adanya rutinitas bisa berujung perasaan cemas pada anak. Moms bisa memberikan rutinitas sendiri sebagai pelega atau membuat anak lebih tenang.
Entah itu jadwal makan, jadwal belajar atau jadwal menonton TV.
Kalian juga harus mengajarkan batasan untuk meminimalisir perasaan yang meledak-ledak.
5. Berikan pengertian kalau anak dicintai dan didukung
Yang paling penting, orang tua harus menyediakan lingkungan di mana anak tahu kalau mereka dicintai dan didukung.
Hal ini akan menciptakan perasaan aman pada anak.
L'Oreal Bersama Perdoski dan Universitas Indonesia Berikan Pendanaan Penelitian dan Inovasi 'Hair & Skin Research Grant 2024'
Penulis | : | Diah Puspita Ningrum |
Editor | : | Diah Puspita Ningrum |
KOMENTAR