Dalam beberapa kasus, korban masih melihat sekilas orang yang mereka cintai, pada pelakunya.
Hal ini sering membuat mereka berpikir bahwa pelaku dapat berubah kembali seperti semula.
Korban percaya bahwa mereka dapat membantu pelaku untuk berubah dengan menunjukkan dukungan.
Di sisi lain, pelaku sering berjanji untuk berhenti dan berubah dan korban pun mempercayainya sampai kekerasan ternyata terjadi lagi.
Ketika ada anak-anak yang terlibat, seluruh situasi menjadi lebih sulit.
Korban biasanya tidak ingin melarikan diri dan meninggalkan anak-anak dengan pasangannya yang abusive.
Namun, di sisi lain membawa anak-anak pergi dari rumah dapat menimbulkan banyak masalah hukum.
Oleh karena itu, mereka rela tinggal di rumah yang penuh kekerasan ini untuk mencegah anak-anak mereka mengalami kekerasan yang sama.
Itulah beberapa alasan korban KDRT memilih bertahan di hubungan yang abusive.
(Artikel ini sudah tayang di Nova dengan judul: 6 Alasan Korban KDRT Bertahan dalam Hubungan yang Abusive)
L'Oreal Bersama Perdoski dan Universitas Indonesia Berikan Pendanaan Penelitian dan Inovasi 'Hair & Skin Research Grant 2024'
Penulis | : | Diah Puspita Ningrum |
Editor | : | Diah Puspita Ningrum |
KOMENTAR