Nakita.id – Gagal ginjal akut dan penyakit bawaan pada anak, bagaimana dampaknya?
Kasus gagal ginjal akut masih ramai menjadi perbincangan publik.
Pasalnya, kasus gagal ginjal akut di Tanah Air tiba-tiba mengalami peningkatan yang signifikan.
Dalam tiga bulan terakhir, diketahui kasus gagal ginjal akut telah terjadi di 22 provinsi.
Tepatnya, per 23 Oktober 2022, ada 245 pasien dan 141 meninggal dunia.
Mayoritas pengidap gagal ginjal akut adalah anak-anak yang berusia di bawah 5 tahun.
Karena hal itu, Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengimbau para orangtua untuk selalu waspada.
Masifnya kasus gagal ginjal akut ini tentu menimbulkan banyak pertanyaan di masyarakat, terutama para orangtua.
Salah satu yang menjadi pertanyaan adalah soal pengaruh penyakit bawaan pada gagal ginjal akut yang dialami anak.
Tak sedikit orangtua yang bertanya, apakah penyakit bawaan dapat memperburuk kondisi anak yang mengalami gagal ginjal akut.
Supaya tidak lagi menjadi simpang siur, berikut ini penjelasannya untuk Moms.
Baca Juga: Obat dan Perawatan Gagal Ginjal Akut Apakah Gratis? Simak Penjelasannya
Dampak penyakit bawaan terhadap gagal ginjal akut merupakan salah satu pertanyaan yang paling dicari banyak orang.
Sayangnya, penyakit bawaan pada anak ternyata bisa semakin memperburuk kondisi pasien gagal ginjal akut, Moms.
Selain itu, penyakit bawaan ginjal sejak lahir juga ternyata memperbesar kemungkinan anak terkena gagal ginjal akut, Moms.
Melansir NIH, penyakit ginjal bawaan lahir yang bisa memicu gagal ginjal di antaranya agenesis ginjal, displasia ginjal, sampai ginjal ektopik.
Kelainan ginjal bawaan lahir ini menyebabkan ukuran, struktur, atau posisi ginjal berbeda dari kebanyakan organ normal.
Maka dari itu, orangtua sebaiknya selalu memantau kondisi anak secara rutin.
Dengan begitu, gagal ginjal akut bisa dicegah atau tidak terlalu parah.
Adapun beberapa cara mencegah gagal ginjal akut yang bisa Moms lakukan adalah sebagai berikut:
Cairan merupakan salah satu hal yang penting untuk menjaga fungsi ginjal tetap bekerja dengan baik.
Untuk itu, kebutuhan cairan anak setiap harinya harus selalu terpenuhi.
Gagal ginjal akut yang dialami anak akan menunjukkan sejumlah ciri.
Baca Juga: Ciri-ciri Penyakit Gagal Ginjal Akut yang Dialami Anak-Anak, Ini Gejala yang Paling Sering Terjadi
Melansir dari laman Sehat Negeriku Kementerian Kesehatan, ciri-ciri awal gagal ginjal akut pada anak adalah:
- Diare
- Mual
- Muntah
- Demam selama 3-5 hari
- Batuk
- Pilek
- Sering mengantuk
Namun, dari semua gejala tersebut, ternyata ada satu kondisi yang menjadi ciri utama gagal ginjal pada anak, yaitu produksi urine yang berkurang.
Apabila jumlah air seni/air kecil anak semakin sedikit setiap harinya, bahkan tidak bisa buang air kecil sama sekali, Moms patut waspada. Apalagi, jika anak tidak mengeluarkan urine selama 6-8 jam saat siang hari.
Tak hanya itu, Moms juga perlu melihat warna urine anak. Jika warna urine berubah menjadi pekat atau kecokelatan, sebaiknya segera bawa anak ke fasilitas pelayanan kesehatan.
Baca Juga: Daftar Obat Sirup yang Ditarik BPOM karena Menyebabkan Gagal Ginjal Akut pada Anak
Belum lama ini, BPOM telah menemukan obat sirup yang mengandung etilen glikol melebihi ambang batas aman.
Saat ini, BPOM pun masih melakukan investigasi terhadap obat-obatan yang lainnya.
Sembari menunggu hasilnya, alangkah baiknya Moms hentikan dulu penggunaan obat sirup anak, baik itu obat demam dan obat batuk serta flu.
Melansir dari Kompas, lima obat yang dilarang dan ditarik dari pasaran adalah sebagai berikut:
- Termorex Sirup (obat demam)
- Flurin DMP Sirup (obat batuk dan flu)
- Unibebi Cough Sirup (obat batuk dan flu)
- Unibebi Demam Sirup (obat demam)
- Unibebi Demam Drops (obat demam)
Sebagai gantinya, Moms bisa memberikan obat dalam bentuk lainnya untuk anak, seperti tablet, kapsul, suppositoria (anal), atau lainnya.
Nah, itu dia Moms penjelasan tentang gagal ginjal akut dan penyakit bawaan pada anak.
Baca Juga: Penjelasan Perbedaan Gagal Ginjal Akut Dengan Gangguan Ginjal Akut
National Geographic Indonesia: Dua Dekade Kisah Pelestarian Alam dan Budaya Nusantara
Penulis | : | Ratnaningtyas Winahyu |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR