Berikut ini adalah dosis pemberian obat fomepizole.
Dosis pemuatan fomepizole yakni 15 mg/kg, diikuti dengan dosis 10 mg/kg setiap 12 jam untuk 4 dosis, kemudian 15 mg/kg setiap 12 jam setelahnya sampai konsentrasi etilen glikol atau metanol tidak terdeteksi atau telah berkurang di bawah 20 mg/dL.
Juga ketika pasien tidak menunjukkan gejala dengan pH normal.
Semua dosis harus diberikan sebagai infus intravena lambat selama 30 menit.
Selain itu, tidak boleh menggunakan jarum suntik polikarbonat atau jarum yang mengandung polikarbonat (termasuk jarum filter polikarbonat) saat mengencerkan atau memberikan Antizol (fomepizol).
Hal ini karena, fomepizol dapat berinteraksi dengan polikarbonat, mengganggu integritas jarum suntik dan/atau komponen jarum yang mengandung polikarbonat.
Sementara itu, dilansir dari Kompas, obat fomepizol pun sudah diberikan kepada pasien-pasien di RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo (RSCM).
Juru Bicara Kemenkes, Mohammad Syahril mengatakan, 10 pasien tersebut membaik setelah diberikan obat penawar (antidotum) Fomepizole. Mereka sudah dapat mengeluarkan air kecil atau air seni.
Dan dari hasil pemeriksaan laboratorium, kadar etilen glikol dari 10 anak tersebut pun sudah tidak terdeteksi.
"Aturan pemakaian akan diberikan 5 kali suntikan, termasuk di RSCM sudah diberikan 3 (kali), dan ada yang 4 kali.”
“Ada perbaikan dan kita akan stop (jika sudah membaik), tidak digunakan terus menerus," jelas Syahril.
Baca Juga: Apa Kegunaan Fomepizole dan Kapan Pasien Gagal Ginjal Akut Bisa Mendapatkannya?
L'Oreal Bersama Perdoski dan Universitas Indonesia Berikan Pendanaan Penelitian dan Inovasi 'Hair & Skin Research Grant 2024'
Penulis | : | Syifa Amalia |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR