Namun sayangnya hal itu ia simpulkan berdasarkan bukti nonilmiah.
Meski begitu gagasan Benjamin terus diyakini hingga saat ini.
Padahal kebanyakan peneliti tidak kunjung berhasil menunjukkan bahwa gula adalah biang kerok penyebab anak hiperaktif.
Bahkan pada anak-anak yang dilaporkan sensitif terhadap efek gula pun tidak membenarkan pernyataan Feingold.
Beberapa penelitian juga telah dilakukan dengan mengaitkan pewarna, pengawet, dan bahan tambahan lain dengan hiperaktivitas.
Jadi jika Si Kecil seolah terus berlarian tanpa henti di dalam rumah, melompati semua perabotan rumah, hal itu tidak bisa dijadikan alasan untuk mengurangi gula dari menu makannya.
Memang terdapat banyak alasan lain untuk Moms mengurangi jumlah gula yang dikonsumsi Si Kecil.
Seperti misalnya makanan yang mengandung gula biasanya hanya memberikan sedikit atau bahkan nol nutrisi dan meningkatkan risiko obesitas, penyakit jantung, dan kerusakan gigi.
Yang perlu dijadikan catatan adalah gula bukanlah penyebab anak hiperaktif.
Manfaat gula untuk anak
Gula merupakan sumber energi utama yang dibutuhkan tubuh Si Kecil untuk beraktivitas.
Baca Juga: Cari Tahu Moms, Perbedaan Anak Aktif dan Hiperaktif Agar Tak Salah
Serunya Kegiatan Peluncuran SoKlin Liquid Nature French Lilac di Rumah Atsiri Indonesia
Penulis | : | Nita Febriani |
Editor | : | Nita Febriani |
KOMENTAR