Pasangan yang akan kita nikahi ini merupakan partner seumur hidup.
Kita perlu mengetahui kebiasaannya, mengetahui sifat-sifat negatifnya, pandangan mereka dalam memecahkan suatu masalah.
Saat masih pacaran, kita mungkin akan mencintai seluruh hal yang ada pada dirinya.
Namun, kita juga harus sadar bahwa setelah menikah akan ada sifat-sifat negatif yang muncul dan mungkin tidak sesuai dengan kita.
Maka, penting bagi kita untuk tahu kebenarannya seperti apa.
"Kita tahu dulu orang yang akan menikah dengan kita individu yang seperti apa. Dia kalau ada masalah problem solvingnya seperti apa, terus cara komunikasinya bagaimana," terang Edward.
Pastikan juga untuk mengetahui tentang keluarganya, temui keluarganya dan kenali mereka sebelum menikah.
Pastikan kita menemukan kecocokan dengan orangtua atau saudaranya karena kita menikah bukan hanya dengannya tetapi juga dengan keluarga besarnya.
Kita perlu mengetahui nilai-nilai kehidupan seperti apa yang mau dibawa, termasuk visi misi yang jelas sebelum menikah.
Seperti nilai boundaries yang perlu diterapkan, berikan batasan antara dirimu dan pasangan sehingga kehidupan rumah tangga jadi lebih sejahtera dan menjaga kesehataan mental diri sendiri.
"Meskipun kita ada di hubungan yang sama, batasan adalah hal yang perlu karena kita individu yang berbeda sehingga dengan paham boundaries kita bisa beritahu apa yang suka dan tidak suka, apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan kepada pasangan," ungkap Edward.
L'Oreal Bersama Perdoski dan Universitas Indonesia Berikan Pendanaan Penelitian dan Inovasi 'Hair & Skin Research Grant 2024'
Penulis | : | Ruby Rachmadina |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR