Baru di umur 4-5 tahun, ia perlu orang lain untuk mendukung perannya.
Untuk main sekolah-sekolahan, misalnya, ia minta ibu atau pengasuhnya jadi murid sementara dia berperan sebagai guru.
Kegiatan ini akan hilang dengan sendirinya seiring makin besarnya anak karena kemampuan kognitif anak berkembang dari tahap konkret ke abstrak.
Alhasil, fantasinya pun berkurang.
Selain itu, anak juga sampai pada titik di mana ia merasa tak perlu lagi bermain peran.
Sangat banyak manfaat yang bisa dipetik oleh anak melalui permainan ini. Di antaranya:
Ini bisa mengembangkan kemampuan kognitif. Mau tak mau si Kecil akan banyak berpikir untuk berdialog dengan teman khayalnya.
Otomatis, ini merangsang otak untuk berkembang secara kognitif.
Anak akan bisa mengenali profesi tertentu sekaligus belajar menghayatinya.
Saat bermain peran, ia menciptakan tokoh imajinasi lalu berpura-pura atau membayangkan dirinya sebagai si tokoh. Entah itu dokter, guru, penata rambut, pilot, dan lainnya.
Bermain peran dapat melatih kemampuan motorik kasar. Main perang-perangan yang memerlukan kegiatan fisik, misalnya.
Baca Juga: Manfaat Positif Bermain, Bantu Si Kecil Mengenal Diri Sendiri dan Lingkungannya
Penulis | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR