Harga emas bisa jadi akan turun nantinya.
Bahkan, Menteri Keuangan Sri Mulyani juga mengakui bahwa emas kerap menjadi pilihan investor di kala ketidakpastian ekonomi global saat ini.
Setidaknya ada tiga alasan emas baru dipilih ketika ekonomi sedang tidak menentu atau terdapat gejolak geopolitik.
- Nilai emas tetap terjaga meski terjadi inflasi atau deflasi.
- Nilai emas tetap terjaga meski terjadi krisis ekonomi atau perang.
- Permintaan akan emas tidak berkurang seiring dengan ketersediaan emas yang terbatas.
Tak heran, pamor emas umumnya melejit ketika sedang krisis.
Hukum penawaran dan permintaan juga berlaku pada emas.
Lebih besar permintaan emas ketimbang penawarannya, membuat harga logam mulia bakal naik.
Sebaliknya, harganya akan turun apabila penawaran lebih besar daripada permintaannya.
Harga emas juga sangat tergantung dari kebijakan moneter yang diambil bank sentral Amerika Serikat (Federal System atau secara informal disebut The Fed).
Baca Juga: Pintar Sebelum Membeli itu Penting, Simak Perbedaan Emas Muda dan Emas Tua di Sini
L'Oreal Bersama Perdoski dan Universitas Indonesia Berikan Pendanaan Penelitian dan Inovasi 'Hair & Skin Research Grant 2024'
Penulis | : | Ratnaningtyas Winahyu |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR