Nakita.id – Jika Moms merupakan penderita asam lambung, maka ada baiknya untuk mencoba menu sarapan pagi berikut ini.
Apa yang dikonsumsi ketika sarapan memiliki pengaruh besar pada penderita asam lambung.
Ketika memilih makanan yang tidak tepat, bisa berisiko menyebabkan asam lambung kambuh.
Jika hal ini terjadi, seluruh rangkaian aktivitas yang akan dijalani sepanjang hari akan terganggu.
Sudah bukan hal yang baru lagi kalau makanan dapat memicu gejala-gejala yang berkaitan dengan asam lambung.
Gangguan pencernaan ini terjadi ketika asam lambung naik ke kerongkongan yang ditandai dengan nyeri atau rasa panas yang menjalar di dada hingga punggung.
Sebagian besar asam lambung dapat kambuh setelah mengonsumsi makanan tertentu.
Dengan begitu, jika Moms rentan mengalami asam lambung tentu harus pintar memilah makanan.
Bila selama ini kesulitan dalam menentukan menu sarapan pagi yang tepat.
Berikut ini adalah beberapa contoh menu makanan yang cocok untuk dijadikan sarapan bagi penderita asam lambung.
Yuk, simak apa saja menunya.
Baca Juga: 4 Jenis Makanan Penurun Asam Lambung yang Baik untuk Dikonsumsi
Dilansir dari Live Strong, telur adalah pilihan protein bagus untuk dijadikan sarapan bagi penderita asam lambung.
Makanan kaya protein baik dipilih saat sarapan karena kalori lebih mengenyangkan daripada karbohidrat atau bahkan lemak, menurut studi Februari 2015 di Nutrition Journal.
Dengan demikian, telur dapat membantu merasa kenyang dengan lebih sedikit makanan dan itu membantu mengatasi asam lambung akibat cenderung makan berlebihan.
Jika tidak punya roti gandum, Moms bisa menggantinya dengan ubi jalar.
Makanan dari ubi jalar adalah contoh sarapan yang baik untuk asam lambung.
Baik ubi putih maupun ubi jalar adalah apa yang disebut karbohidrat kompleks, mereka hadir dengan berbagai nutrisi dan beberapa serat.
Menjadikannya tambahan yang bagus untuk daftar pilihan sarapan ramah untuk penderita asam lambung.
Namun berhati-hatilah dengan bagaimana mengolahnya. Misalnya ketika dimasak dengan banyak lemak dapat dapat memicu naiknya asam lambung.
Produk susu penuh lemak bisa menjadi pemicu gejala asam lambung, namun Moms bisa menyiasatinya dengan memilih yogurt rendah lemak atau bebas lemak.
Moms bisa menyajikan beberapa sendok yogurt rendah lemak, dan sertakan beberapa beri segar untuk rasa manis.
Yoghurt tidak hanya penuh dengan protein sehat, tetapi juga mengandung vitamin D dan kalsium, dan banyak varietas mengandung probiotik yang menyehatkan usus.
Baca Juga: Lebih Baik Dihindari, 5 Jenis Makanan Ini Penyebab Asam Lambung Kambuh
Sama seperti oatmeal yang menjadi sarapan yang baik untuk penderita refluks asam, begitu juga sereal yang dibuat dari biji-bijian utuh.
Karena, mereka juga merupakan sumber serat yang baik.
Cukup cari sereal yang dibuat terutama dengan biji-bijian utuh dan berikan setidaknya beberapa gram serat per porsi. Kemudian, tambahkan susu pilihan.
Susu sapi biasanya dapat ditoleransi dengan baik, meskipun jika Moms sensitif terhadap lemak, gunakan susu rendah lemak atau tanpa lemak daripada susu murni.
Menurut American College of Healthcare Sciences, beberapa susu nabati, seperti yang terbuat dari almond atau kedelai, lebih basa dan dapat mengurangi keasaman lambung.
Daging berlemak tinggi dapat menurunkan tekanan sfingter esofagus bagian bawah.
Ini membutuhkan waktu lebih lama untuk dicerna dan dapat meningkatkan risiko asam lambung.
Sebagai gantinya, coba ganti ke daging rendah atau tanpa lama seperti daging ayam, sosis ayam atau kalkun.
Salmon adalah sumber protein dan serat yang bagus, sementara juga rendah kolesterol.
Penelitian telah menunjukkan bahwa makanan tinggi serat dapat membantu mengurangi efek asam lambung.
Semua sayuran hijau baik untuk asam lambung. Tetapi, karena brokoli juga tinggi vitamin C, ini adalah makanan super untuk meredakan gejala asam lambung.
Baca Juga: Resep Sarapan Sehat untuk Penderita Asam Lambung, Dijamin Enak Coba di Rumah Ya!
L'Oreal Bersama Perdoski dan Universitas Indonesia Berikan Pendanaan Penelitian dan Inovasi 'Hair & Skin Research Grant 2024'
Penulis | : | Syifa Amalia |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR