Pada teks biografi Ki Hadjar Dewantara, peserta didik bisa menganalisis tanda bacanya.
Berikut contoh analisis tanda baca teks biografi Ki Hadjar Dewantara:
1. "Nama Ki Hadjar Dewantara bukanlah nama pemberian orang tuanya sejak lahir."
Kalimat tersebut menggunakan tanda titik pada akhir kalimat.
Hal tersebut sudah tepat karena kaidah PUEBI menyatakan bahwa tanda titik digunakan sebagai tanda akhir kalimat.
2. "Semenjak itu, Ki Hadjar Dewantara tidak lagi menggunakan gelar kebangsawanan di depan namanya."
Penggunaan tanda koma dalam kalimat tersebut sesuai dengan kaidah karena menurut PUEBI, tanda koma dipakai di belakang kata atau ungkapan penghubung antarkalimat, seperti oleh karena itu, jadi, dengan demikian, sehubungan dengan itu, dan meskipun demikian.
Pada kalimat tersebut, terdapat kata penghubung antarkalimat sementara itu yang kemudian diikuti dengan tanda koma.
3. "Kemampuan menulisnya terasah ketika ia bekerja sebagai wartawan di beberapa surat kabar, antara lain Sedyotomo, Midden Java, De Express, Oetoesan Hindia, Kaoem Moeda, Tjahaja Timoer, dan Poesara."
Tanda koma juga digunakan dalam kalimat tersebut sebagai pemisah di antara unsur-unsur dalam suatu pemerincian atau pembilangan.
Selain itu, terdapat penggunaan huruf miring untuk penggunaan nama surat kabar dalam kalimat tersebut.
Baca Juga: Biografi Ki Hajar Dewantara, Jawaban Soal Bahasa Indonesia Kelas 10 SMA Halaman 122
L'Oreal Bersama Perdoski dan Universitas Indonesia Berikan Pendanaan Penelitian dan Inovasi 'Hair & Skin Research Grant 2024'
Penulis | : | Kirana Riyantika |
Editor | : | Nita Febriani |
KOMENTAR