Apalagi, peluang keberhasilannya juga tidak berkurang ketika Moms hamil dengan satu ovarium saja.
"Kalaupun cuma satu, kalau memang masih bisa berfungsi baik, itu tidak akan mengurangi kehamilannya," ucap dr. Angga.
Atau dalam arti lain, ovarium tersebut masih bisa memproduksi sel telurnya sendiri layaknya wanita dengan dua ovarium.
Meski begitu, dr. Angga menegaskan bahwa perlu diperhatikan kembali alasan kenapa satu ovarium seorang wanita bisa diangkat.
"Misalnya, dia (ovarium) ada kista. Itu kan salah satu faktor yang mempersulit kehamilan," terangnya.
"Tapi di luar itu, sebenarnya tidak mempengaruhi," lanjutnya menerangkan.
Bahkan, dr. Angga menceritakan bahwa selama masa praktiknya, ada beberapa kasus kehamilan dengan satu ovarium itu berhasil.
"Jadi, kuncinya harus optimis dan tidak takut. Apalagi, kalau hamil dengan satu ovarium," katanya dengan tegas.
Menurut dr. Angga, faktor utama kehamilan dengan satu ovarium itu tidak berhasil adalah kecemasan.
"Itu (kecemasan) yang sebenarnya lebih berisiko pada kehamilan itu sendiri," katanya.
Penulis | : | Shannon Leonette |
Editor | : | Nita Febriani |
KOMENTAR