Nakita.id - Jika Moms atau Si Kecil sedang menggaruk kulit yang gatal dan langsung lecet sampai terluka, nah itu adalah darah manis.
Mungkin hal ini banyak kasusnya, tapi mulai hari ini jangan disepelekan jika ada masalah seperti penjelasan di atas.
Karena masalah penyakit darah manis bisa disembuhkan dengan beberapa pengobatan.
Tapi sebelum itu, ketahui pengertian dari penyakit darah manis lebih lanjut di sini.
Penyakit darah manis pada anak merupakan salah satu yang sangat dikhawatirkan oleh orangtua.
Pasalnya darah manis pada anak bisa menyebabkan gatal yang luar biasa saat kambuh.
Selain itu, anak yang dikatakan memiliki kecenderungan darah manis pun lebih mudah memiliki luka yang membekas hingga dewasa.
Darah manis pada anak identik dengan rasa gatal yang mudah muncul dan kebiasaan menggaruk yang berlebihan.
Kebiasaan menggaruk itu lah yang menyebabkan koreng atau bekas luka mudah muncul pada anak.
Selain itu, anak yang memiliki kecenderungan berdarah manis ini juga katanya sangat diminati nyamuk-nyamuk nakal, Moms.
Baca Juga: Bukan dengan Makanan Pahit, Begini Cara Tepat Mengatasi Penyakit 'Darah Manis' pada Anak-anak
Tapi kalau melihat penjelasan dari laman DermNet, darah manis memiliki 2 jenis lesi kulit, yaitu primer dan sekunder.
Lesi primer berbentuk benjolan seperti jerawat, dan berbentuk kubah.
Benjolan ini terasa gatal dan sering dijumpai di kepala, leher, pantat, dan badan.
Sementara lesi sekunder adalah papula yang tergores kuku, bersisik, serta mengalami penebalan kulit.
Jika lesi primer bisa saja hilang saat digaruk, lesi sekunder dapat menyebabkan jaringan parut setelah digaruk.
Gatal memang sembuh setelah digaruk, tetapi akan menimbulkan masalah baru, yaitu lecet pada area luka.
Nah, lecet tersebut yang membuat kulit tampak lebih gelap, mengalami penebalan, kasar, kering, dan timbul koreng.
Luka tersebutlah yang dikenal masyarakat umum sebagai darah manis.
Namun sayangnya masih belum jelas penyebab darah manis pada anak.
Bisa karena gigitan serangga, stres, dan masalah-masalah kesehatan yang telah disebutkan di atas.
Jika Moms memiliki keluarga dengan riwayat darah manis, perlu ekstra waspada karena darah manis merupakan penyakit yang dipengaruhi oleh faktor genetik dari orang tua ke anak.
Baca Juga: Atasi 'Darah Manis' pada Si Kecil, Bukan Makanan Pahit Solusinya
Prurigo bisa terjadi pada siapa pun dan usia berapa pun, paling sering terjadi pada usia 20-60 tahun, tetapi juga bisa menyerang balita.
kondisi ini juga lebih sering menyerang mereka yang memiliki riwayat penyakit, seperti:
- Eksim (dermatitis atopik)
- Alergi kulit
- Limfoma
- HIV
- Anemia
- Gangguan ginjal
Mengutip Genetic and Rare Disease (GARD), ketika biopsi kulit dilakukan pada anak dengan darah manis, maka terlihat kalau saraf-saraf di kulitnya menebal.
Diduga penebalan saraf ini mengirimkan sinyal yang lebih kuat ke otak mengenai gatal, yang kemudian memicu seseorang untuk menggaruk lebih kencang karena merasa gatal lebih hebat.
Kalau sudah menggaruk lebih kencang, maka benjolan gatal pun akan semakin banyak hingga terbentuklah siklus gatal-garuk.
Baca Juga: Mengenal Penyakit 'Darah Manis', Kulit Anak Mudah Bentol dan Luka
Melansir Healthline, ciri-ciri dari darah manis pada anak biasanya terdapat benjolan keras pada kulit yang sangat gatal (nodul), benjolan tersebut berwarna gelap dan berukuran kurang dari 1 cm.
Benjolan prurigo paling sering muncul di area kulit lengan, baju, dan tungkai kaki.
Namun beberapa area kulit lainnya juga bisa terserang prurigo, seperti leher, punggung, wajah, dan bahkan telapak tangan, dengan warna benjolan yang cenderung lebih terang atau lebih gelap.
Selain itu, kulit juga menjadi lebih kasar atau bisa disebut koreng sehingga meninggalkan luka karena terlalu sering digaruk.
Namun demikian, rasa gatal tersebut bisa hilang bila berhenti digaruk.
Meskipun dalam banyak kasus, tanpa penanganan yang tepat, rasa gatal itu akan sulit hilang dan berlangsung untuk waktu yang lama.
Nakita pernah mewartakan sebelumnya, banyak orang beranggapan darah manis ini dapat disembuhkan dengan memakan makanan yang pahit atau jamu pahitan.
Namun ternyata anggapan tersebut tidak benar Moms.
Menurut Dr. Patna Komala Dewi, Sp.KK, M.Kes, rasa gatal berlebihan dan bekas luka di kulit yang susah hilang disebabkan oleh kondisi kulit yang kering.
Untuk itu jika Moms ingin membantu Si Kecil menghilangkan bekas luka akibat darah manis yang dimilikinya, Moms perlu pastikan kebutuhan air dan minyak Si Kecil tercukupi.
Minyak berguna sebagai melumas permukaan kulit sedangkan air untuk melembabkan kulit melalui aliran darah.
Baca Juga: Mengenal Penyakit 'Darah Manis' pada Anak yang Menyebabkan Kulit Anak Mudah Iritasi
Jika kadar air di dalam sel dijaga, kulit akan terasa lembut dan awet sehat.
Dokter Patna juga menjelaskan, kondisi kurang kelembaban ini awalnya disebabkan komposisi gizi yang kurang tepat.
Kekurangan vitamin A, B dan E, juga karena kurang sinar matahari bisa menyebabkan kelembaban kulit berkurang dan gatal mudah menyerang.
Untuk mengatasinya, dokter Patna menyarankan Moms untuk penuhi konsumsi vitamin A dan E Si Kecil dengan memperbanyak asupan buah dan sayur yang mengandung betakaroten, seperti pisang, telur, asparagus, bawang putih, dan bawang bombai.
Ditambah pula dengan konsumsi air putih secukupnya dan sering.
"Jus lidah buaya dicampur wortel, nanas, dan pepaya juga bagus," ujar dokter Patna.
Untuk perawatan luar, Si Kecil bisa memakai sabun bebas paraben atau sabun mandi organik.
“Body lotion juga sebaiknya bebas paraben, berbahan dasar air, serta organik,” katanya lagi.
Dokter Aru menambahkan pada usia anak-anak, bekas prurigo tidak perlu diobati dengan obat-obat anti hiperpigmentasi.
Alasannya karena kulit Si Kecil masih dalam masa pertumbuhan dan bisa pulih sedikit demi sedikit seiring bertambahnya usia.
Itu dia Moms penjelasan mengenai darah manis pada anak dan cara tepat menanganinya.
Rayakan Ultah ke-10, Beautyhaul Berikan Diskon Hingga 90% dari Puluhan Brand Kecantikan di Beautyhaul Mart 2024
Penulis | : | Aullia Rachma Puteri |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR