Setelah itu, BPOM kembali mengeluarkan EUA vaksin Comirnaty untuk penambahan posologi dosis booster untuk dewasa usia 18 tahun atau lebih pada tanggal 2 Januari 2022 (booster homolog) dan 11 Januari 2022 (booster heterolog).
Kemudian pada 2 Agustus 2022, BPOM menyetujui penambahan posologi dosis booster pada anak kelompok usia 16-18 tahun sebagai perluasan EUA untuk Vaksin Comirnaty.
Penerbitan izin penggunaan darurat itu membuat jenis vaksinasi primer Covid-19 buat anak-anak bertambah selain Coronavac dari Sinovac, China.
Sementara itu, efek samping vaksin Comirnaty Children buatan Pfizer-BioNTech untuk bayi berusia di atas 6 bulan ini masih dalam batas aman.
Hal ini diungkapkan oleh Kepala BPOM Penny K. Lukito.
Ia memaparkan bahwa kejadian ikutan pasca imunisasi (KIPI) atau efek samping yang mungkin timbul memiliki profil keamanan yang dapat ditolernasi.
Efek samping pada anak kelompok usia 6 bulan hingga kurang dari 5 tahun secara umum dilaporkan dengan intensitas ringan hingga sedang.
Menurut studi itu terdapat kejadian lymphadenopathy (pembengkakan atau pembesaran) kelenjar getah bening di kelompok vaksin sebesar 0,2 persen pada subjek usia 6 bulan hingga kurang dari 2 tahun.
Dan sebesar 0,1 persen subjek usia 2 tahun hingga kurang dari 5 tahun.
Pada pengamatan kejadian efek samping pada anak kelompok usia 5 tahun sampai kurang dari 12 tahun yang menjadi perhatian khusus (Adverse Events of Special Interest/AESI).
Nah itu dia, Moms penjelasan lengkap mengenai dosis pemberian vaksin Pfizer untuk bayi dan anak yang aman.
Baca Juga: Jenis Vaksin untuk Anak di Bawah 5 Tahun, Balita Wajib Lengkapi Imunisasi Dasar Ini
L'Oreal Bersama Perdoski dan Universitas Indonesia Berikan Pendanaan Penelitian dan Inovasi 'Hair & Skin Research Grant 2024'
Penulis | : | Syifa Amalia |
Editor | : | Nita Febriani |
KOMENTAR