Nakita.id - Pada bab 3 Bahasa Indonesia SMA kelas XI kurikulum merdeka, ada materi mengenai latar belakang cerpen.
Mengetahui latar belakang suatu cerpen sangat penting supaya peserta didik lebih mudah dalam memahami.
Pada karya sastra seperti cerpen, terdapat beberapa unsur ekstrinsik.
Diantaranya nilai moral, nilai sosial, nilai budaya, nilai politik, dan nilai agama.
Membaca karya seperti cerita pendek, diharapkan bisa bertujuan memperhalus akal budi.
Kali ini, akan dibahas mengenai cerpen berjudul 'Tanah Air' karya Martin Aleida.
Dengan membaca karya sastra seperti cerpen, manusia dibantu untuk mengembangkan rasa empati, belas kasih, menghormati perbedaan, toleransi, dan sebagainya.
Dalam karya sastra, termuat nilai-nilai kehidupan yang diambil dari peristiwa yang dialami manusia.
Berikut soal dan kunci jawaban Bab 3 halaman 74 mengenai latar belakang cerita pendek 'Tanah Air'.
Latar cerpen tersebut seputar peristiwa G30S/PKI.
1. Temukan informasi tentang gedung atau tempat bernama Tjandra Naja!
Baca Juga: Kunci Jawaban Kegiatan 7 Halaman 72 Nomor 2, Bahasa Indonesia SMA Kelas XI Kurikulum Merdeka
Mengapa tempat tersebut menjadi istimewa dalam cerpen tersebut?
Berikan alasan dan bukti yang mendukung!
Jawaban: Tjandra Naja adalah sebuah bangunan cagar budaya di Jalan Gajah Mada, Jakarta, Indonesia. Bangunan ini merupakan bekas kediaman keluarga Khouw van Tamboen, terutama Majoor der Chinezen Khouw Kim An, pemimpin bangsa Tionghoa di Batavia yang terakhir (1910–1918 dan diangkat kembali 1927– 1942).
Bangunan mempunyai luas 2.250 meter persegi dengan arsitektur Tionghoa yang khas.
2. Apa yang kamu ketahui tentang peristiwa G30S/PKI 1965?
Mengapa peritiwa itu terjadi dan mengapa ini disebut sejarah kelam bagi Indonesia?
Jawaban: Peristiwa Gerakan 30 September 1965 selama ini oleh Pemerintah Orde Baru dikatakan bahwa Partai Komunis Indonesia (PKI) ingin melakukan perebutan kekuasaan terhadap pemerintah Soekarno.
Hal itu dimulai dengan membunuh tujuh jenderal Angkatan Darat yang sekarang disebut sebagai Pahlawan Revolusi.
Walaupun demikian, buku putih sejarah tentang peristiwa tersebut belum pernah dirilis oleh Pemerintah Indonesia sehingga bisa menjadi acuan kita belajar bersama.
3. Setelah peristiwa 30 September 1965, apa dampak yang harus ditanggung oleh orang-orang yang dituduh sebagai anggota PKI?
Jawaban: Akibat dari peristiwa Gerakan 30 September dan terbunuhnya tujuh jenderal Angkatan Darat tersebut, akhirnya PKI kemudian dilarang ada di Indonesia dan akibatnya para anggota dan simpatisannya mengalami pembunuhan, pemenjaraan, pembuangan, serta jenis-jenis diskriminasi lain.
Baca Juga: Kunci Jawaban Kegiatan 3 Halaman 72 Bab 3 Bahasa Indonesia SMA kelas XI Kurikulum Merdeka
4. Apa itu Revolusi Kebudayaan di Tiongkok/China?
Apa latar belakang terjadinya gerakan tersebut dan mengapa peristiwa itu disebut sebagai peristiwa kelam di Tiongkok pada waktu itu?
Jawaban: Revolusi Kebudayaaan secara resmi disebut Revolusi Kebudayaan Proletarian Besar. Revolusi ini adalah sebuah gerakan sosiopolitik yang terjadi di Tiongkok dari 1966 sampai 1976.
Gerakan ini dipelopori oleh Mao Zedong, Ketua Partai Komunis Tiongkok. Tujuan gerakan ini adalah menyajikan ideologi komunis yang yang dianggap benar di negara tersebut.
Akibat gerakan ini adalah terjadinya pertumpahan darah di Tiongkok pada periode 1966–1976 karena orang-orang yang dianggap keluar dari ajaran Mao Zedong harus mengalami pembunuhan dengan pelanggaran hak asasi manusia yang luar biasa.
Itulah dia kunci jawaban latar belakang cerpen 'Tanah Air', Bahasa Indonesia SMA kelas XI kurikulum merdeka.
Harap menggunakan kunci jawaban secara bijak.
Bisa digunakan orangtua sebagai pedoman dalam mendampingi proses belajar anak di rumah.
Bagi peserta didik, sebaiknya mengerjakan soal sesuai kemampuan dulu.
Kemudian, baru mencocokkannya dengan kunci jawaban supaya tahu sejauh mana pemahaman mengenai latar belakang cerpen.
Semoga bermanfaat!
Baca Juga: Lengkap Kunci Jawaban Kegiatan 1 Halaman 66 Bab 3, Bahasa Indonesia SMA Kelas XI Kurikulum Merdeka
L'Oreal Bersama Perdoski dan Universitas Indonesia Berikan Pendanaan Penelitian dan Inovasi 'Hair & Skin Research Grant 2024'
Penulis | : | Kirana Riyantika |
Editor | : | Kirana Riyantika |
KOMENTAR