Parijoto sendiri merujuk pada tanaman yang biasa tumbuh di lereng-lereng pegunugan dan di hutan yang berada di ketinggian 800-2.300 meter di atas permukaan laut.
Nah, pada pegunungan Muria Kudus, parijoto banyak tumbuh di ketinggian sekitar 1600 meter di atas permukaan laut.
Selain diambil buahnya, parijoto juga dilestarikan dan dibudidayakan sebagai tanaman hias karena bentuk buahnya yang cantik.
Tanaman ini masuk jenis perdu dengan nama latin Medinilla Speciosa serta Anggur Asia (Showy Asian Grapes) itu merupakan primadona Pegunungan Muria, Kudus.
Di kudus, banyak terdapat buah ini di pegunungan Muria yang dikelola warga setempat.
Kurang lebih adah lima petani yang mengelola tanaman yang berada di lahan seluas dua hektare tersebut.
Menurutnya, parijoto merupakan satu diantara tanaman yang membawa dirinya meraih Kalpataru 2016 pada kategori Pembina Lingkungan dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.
Ia bakal menerima penghargaan tersebut di Siak, Riau dari Presiden Joko Widodo.
Buah Parijooto mengandung kardenolin, saponin, flavonid (terutama pada buah), semuanya adalah sumber antioksidan yang signifikan.
Warna ungu pada parijoto menunjukkan kandungan beta karoten yang kuat.
Pada kesempatan terpisah, DR. dr Taufik Jamaan, SpOG, dokter kandungan mengatakan, buah atau sayuran yang kaya antioksidan sangat baik untuk meningkatkan kesuburan.
Riset di Cochrane Collaboration Inggris menyebutkan, tingkat kehamilan dapat ditingkatkan lewat kecukupan antioksidan.
Penulis | : | Saeful Imam |
Editor | : | Saeful Imam |
KOMENTAR