Nakita.id - Kejadian supir mobil fortuner bernama Giorgio Ramadhan (24) yang mengamuk dan merusak mobil Brio kuning di Jl Senopati, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan masih jadi topik pembicaraan.
Berdasarkan pengacara korban Giorgio Ramadhan saat itu mengamuk usai tak terima ditegur karena berkendara berlawanan arah oleh pengemudi Brio, hingga ia malah marah lalu mengejar dan menabrakkan mobilnya ke brio sebanyak dua kali.
Tidak hanya itu, ia juga semakin membabi buta menyerang mobil itu menggunakan pedang anggar dan senjata api mainan untuk mengintimidasi pengemudi brio yang belakangan diketahui sebagai driver ojol bernama Ari Widianto (48).
Kontraversi pertama mengungkapkan kalau pelaku dibiarkan bebas setelah menyerahkan diri ke Polres Metro Jakarta Selatan pada Minggu sore.
Alasan polisi tidak menahan pengemudi Fortuner itu dengan alasan bersikap kooperatif.
Warganet pun protes dan merasa sikap polisi itu tidak adil di mata hukum.
Kini Giorgio Ramadhan sudah jadi tersangka dan ditahan aparat.
Sebelum ditahan, Giorgio sempat menawarkan uang ganti rugi dan berdamai.
Hal itu diungkapkan Manda Berinandus, kuasa hukum dari Ari Widianto (48), namun pengacara korban ini menolak tawaran.
Dia meminta proses hukum tetap berjalan.
Dilansir Nakita.id dari Tribunnews.con, Pengacara Giorgio Ramadhan, Revi Lancaka mengungkapkan, kronologi yang beredar konon keliru.
Salah satunya kliennya tidak melawan arah.
Saat itu GR masuk dari Jalan Gunawarman menuju Jalan Senopati ke arah Patung Pemuda pada Minggu (12/2/2023) malam dan jalan itu terdapat dua arah.
Saat itu mobil GR saat itu berserempetan dengan mobil Brio berwarna kuning.
GR sendiri sering mengalami hal itu hingga panik dan trauma karena sering menjadi korban tabrak lari dan tidak mau kejadian itu terulang.
Hingga akhirnya terjadi bentrokan.
"Pengendara mobil Brio membuka kaca dan memaki klien kami sambil menjalankan mobilnya. Klien kami sangat emosi dan saat itu merasa ingin meminta tanggung jawab," ucapnya.
"Namun, karena pengendara mobil Brio terus menjalankan mobilnya di Jalan Senopati arah Jalan Suryo, berlawanan arah dengan klien kami. Klien kami kemudian memutar balik mobilnya dan mengejar mobil Brio," sambungnya.
Ketika berhasil terkejar, GR memepet mobil Brio dari sebelah kanan dan meminta pengemudi untuk buka kaca. Menurut Revi, GR ingin meminta pengemudi Brio untuk bertanggung jawab.
"Karena pengemudi mobil Brio tidak kunjung membuka kaca, klien kami memalangi mobil Brio dan turun meminta pengemudi mobil Brio buka kaca. Karena pengemudi mobil Brio masih tidak membuka kaca, klien kami kembali ke kendaraannya mengambil senjata plastik airsoft gun," tuturnya.
"Karena senjata tersebut kemudian patah, Klien kami kembali ke mobil dan mengambil pedang Anggar kemudian terjadi tindakan sebagaimana terekam di Video dan viral di media sosial," lanjutnya.
Baca Juga: Fakta Pengemudi Fortuner yang Tawarkan Uang Ganti Rugi Namun Ditolak Mentah-mentah
Yang kedua, Revi mengatakan pedang anggar dan senjata air softgun yang digunakan untuk menyerang dan merusak mobil terdapat di dalam mobil Fortuner itu karena kliennya baru usai melakukan aktivitas olahraga tersebut.
Kronologi di atas beda dengan versi Ari Widianto.
Menurut Ari Widianto, kejadian bermula pada saat dirinya menyalakan lampu dim ke arah mobil Fortuner lantaran melawan arah di Jl Senopati.
Saat itu Ari tengah membawa penumpang. Tiba-tiba, mobil Fortuner menghambat laju kendaraannya.
"Saya keluar dari Gedung Office 8. Saya bawa penumpang, saya pengemudi taksi online. Keluar dari pintu keluar parkiran, mobil saya diadang oleh Fortuner, saya pas itu belum lihat pelatnya," ucap Ari dalam sebuah video yang diterima.
Karena mobilnya diadang, Ari menyalakan lampu jauh alias lampu dim ke arah mobil Fortuner tersebut agar mobilnya diberi jalan.
Pengendara Fortuner itu baru memberikan jalan setelah Ari menyalakan lampu dim keempat.
"Lampu keempat (menyalakan lampu dim), baru dia minggir. kemudian, sambil membuka kaca, mengeluarkan kata-kata kasar kepada saya," sebut Ari.
Menurut Ari, sang pengemudi Fortuner mengacungkan jari tengahnya ke arah mobilnya.
“Kemudian saya buka kaca dan mempertanyakan kenapa marah-marah," sambung dia.
Saat itu, sang pengemudi Fortuner justru berlagak di hadapan Ari dengan balik bertanya.
"Pengemudi (Fortuner) mengancam dengan (kata-kata) 'siapa lo, apa lo, lo siapa'," tutur Ari.
Ari lantas meninggalkan lokasi tersebut ke arah Mampang, Jakarta Selatan. Sementara itu, pengemudi Fortuner melaju ke arah Antasari, Jakarta Selatan.
Tak berselang lama, masih di Jalan Senopati, pengemudi Fortuner itu ternyata mengejar kendaraan Ari. Mobilnya kembali diadang.
Saat itu, pengemudi Fortuner turun dari kendaraannya sembari membawa benda menyerupai airsoft gun.
Menggunakan benda tersebut, pengemudi Fortuner memukul kaca mobil Ari di bagian kanan dan kiri.
"Pengemudi Fortuner turun, membawa airsoft gun, memukul kaca penumpang kiri dan depan," ucap dia.
Tak hanya itu, pengemudi Fortuner kembali ke kendaraanya dan mengambil sebilah pedang samurai.
Menggunakan pedang tersebut, pengemudi Fortuner kembali merusak kendaraan Ari, tepatnya di bagian kaca depan dan kap mobil.
"Tidak puas oleh pengerusakan tersebut, pengemudi kembali menabrak mobil Ari sebanyak dua kali,"ujarnya.
National Geographic Indonesia: Dua Dekade Kisah Pelestarian Alam dan Budaya Nusantara
Penulis | : | Saeful Imam |
Editor | : | Saeful Imam |
KOMENTAR