Nakita.id - Apakah ibu hamil bisa terserang osteoporosis?
Pertanyaan ini mungkin menjadi kekhawatiran banyak Moms benar atau tidaknya ibu terserang osteoporosis.
Tanpa berlama-lama lagi, simak penjelasan terkait ibu hamil bisa terserang osteoporosis atau tidaknya menurut dokter spesialis ortopedi ini ya.
dr. Astuti Pitarini, Sp.OT(K) menjelaskan, osteoporosis adalah kondisi yang umum terjadi pada orang-orang yang sudah berusia senja atau lanjut.
"Biasanya kalau pada wanita, dimulainya pada fase menopause atau usia 50 tahun, dimana pada saat itulah kita harus waspada memeriksa ulang," kata dr. Astuti saat ditanyai Nakita di acara Media Discussion 'Masalah Ortopedi pada Wanita' yang diselenggarakan Rabu (22/2/2023).
"Tapi, osteoporosis itu bisa saja menyerang orang yang belum berusia 50-60 tahun. Misalkan, orang-orang dengan faktor risiko seperti penyakit tiroid, penyakit ginjal, jarang berolahraga, atau minum alkohol," lanjutnya mengatakan.
Sementara itu, berdasarkan penjelasan dokter spesialis ortopedi dan traumatologi konsultan foot and ankle ini, ibu hamil tidak bisa terserang osteoporosis.
Hal ini dikarenakan pada ibu hamil, asupan kalsium dan vitamin D-nya tinggi, juga memiliki metabolisme yang berbeda.
Meski begitu, dr. Astuti sangat menyarankan untuk tidak menganggap sepele masalah ini dengan cara mencegahnya sejak dini.
"Bisa punya potensi terkena osteoporosis lebih tinggi apabila pada saat hamil tidak mengonsumsi kalsium dan vitamin D dalam jumlah yang adekuat," terang dokter yang saat ini berpraktik di Rumah Sakit Pondok Indah - Pondok Indah.
"Karena pada saat kehamilan, seperti yang kita ketahui, kandungan kalsium dan vitamin D pada badan ibu akan diambil mayoritas untuk kebutuhan bayi," jelasnya.
Maka dari itu, dr. Astuti dengan tegas menganjurkan para ibu untuk mengonsumsi lebih banyak kalsium dan vitamin D dibanding saat tidak hamil.
"Untuk mencegah terjadinya keropos tulang nanti setelah kehamilan selesai," ujarnya.
Menurut dokter spesialis ortopedi ini, asupan kalsium itu sangatlah penting bagi ibu hamil.
"Itu adalah salah satu komponen yang sangat dianjurkan oleh dokter ortopedi maupun dokter kandungan," katanya.
"Karena, seperti tadi saya sampaikan bahwa pada saat kehamilan, bayi sendiri akan membutuhkan kalsium untuk pembentukan tulang. Juga vitamin D, fosfor, magnesium. Dan bayinya akan mengambil (semuanya itu) dari ibunya," kata dr. Astuti menerangkan.
Jika ibu hamil tidak mengonsumsi kalsium dan vitamin D dalam jumlah adekuat, dr Astuti mengatakan bahwa kedepannya akan mengalami potensi osteoporosis.
dr. Astuti juga menjelaskan bahwa ibu hamil secara umum boleh minum sapi dalam bentuk apapun.
Asalkan, ibu hamil tersebut tidak mempunyai alergi terhadap susu sapi.
"Karena, yang kita ingin sasar adalah proteinnya, juga kalsium dan vitamin D dari susu tersebut," terangnya.
Agar kehamilan semakin optimal, ada pula susu ibu hamil yang dijual di pasaran.
Baca Juga: Hari Osteoporosis Sedunia, Waspadai Tanda-tanda Osteoporosis pada Anak yang Bisa Dikenali Sejak Dini
"Karena, biasanya susu ibu hamil itu kebutuhan proteinnya disesuaikan dengan kebutuhan ibu hamil. Dan tambahan vitamin-vitamin dan mineral lain yang ekstra dibutuhkan ibu hamil ini tidak ada di susu sapi yang dijual di pasaran," ungkap dr. Astuti.
Untuk makanan lainnya, lanjut dr. Astuti, yang paling cocok dikonsumsi ibu hamil adalah daily product.
Mulai dari keju dan yogurt, kemudian telur, serta ikan laut.
"Itu semua adalah produk yang mengandung kalsium dan vitamin D untuk ibu hamil juga ibu menyusui," tutupnya.
Itu tadi penjelasan lengkap mengenai bisa atau tidaknya ibu hamil terserang osteoporosis.
Jadi, jangan sampai Moms terserang osteoporosis khususnya setelah kehamilan terjadi ya.
Segeralah cegah sedari dini dengan asupan kalsium dan vitamin D yang banyak.
Apabila Moms masih memiliki pertanyaan terkait masalah tulang (ortopedi) saat hamil, bisa langsung konsultasikan dengan dokter terkait ya.
Baik itu dokter spesialis ortopedi atau dokter spesialis kandungan.
Semoga penjelasan diatas benar-benar membantu ya, Moms.
Untuk melihat kembali penjelasan lengkapnya, cek halaman 1.
L'Oreal Bersama Perdoski dan Universitas Indonesia Berikan Pendanaan Penelitian dan Inovasi 'Hair & Skin Research Grant 2024'
Penulis | : | Shannon Leonette |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR