Nakita.id - Obesitas saat kehamilan sering dialami ibu hamil, karena pada masa ini tubuh sedang dalam titik paling sensitif, baik secara fisik maupun emosional.
Hal ini disebabkan karena perubahan hormon memengaruhi hampir seluruh metabolisme tubuh sehingga muncul perubahan yang tak lazim pula.
Salah satu perubahan yang terjadi adalah bertambahnya berat badan dari bulan ke bulan.
Hal tersebut dianggap wajar jika masih dalam batas normal, tapi obesitas pada ibu hamil justru dapat memengaruhi perkembangan janin.
Pertambahan berat badan memiliki beberapa ukuran.
Jika BMI (Body Mass Index) Moms di bawah 18,5 berarti berat badan Moms tergolong kurang atau di bawah garis normal, sedangkan normalnya sekitar 18,5 – 24,9.
Dikatakan, kelebihan berat badan jika BMI Moms mencapai angka 25 – 29,9, sedangkan obesitas pada ibu hamil memiliki angka di atas itu.
Apabila Moms mengalami hal tersebut, harap mulai berhati-hati.
Karena obesitas pada ibu hamil dapat berpengaruh pada janin melalui beberapa gangguan kesehatan berikut ini, melansir dari Mayo Clinic:
Saat ibu hamil mengalami obesitas, pasti juga akan mengalami diabetes.
Diabetes yang dialami ibu hamil dapat berdampak langsung pada perkembangan janin karena kadar gula dalam darah ibu yang tinggi bisa menyebabkan kadar gula darah pada bayi ikut meningkat.
Baca Juga: Wajib Dicoba! 3 Cara Alami Agar Moms Terhindar dari Obesitas Saat Hamil
Hal ini tentunya tidak baik bagi kesehatan bayi secara keseluruhan.
Pada kasus tersebut, seringkali bayi akan lahir dengan berat badan yang tinggi, sehingga berdampak pula proses kelahirannya.
Obesitas yang terjadi pada ibu hamil dapat menyebabkan tekanan darah tinggi dan meningkatkan kandungan protein dalam tubuh yang disebut dengan preeklamsia.
Selain mengganggu perkembangan janin itu sendiri, kondisi preeklamsia uga dapat memicu terjadinya kelahiran prematur sehingga bayi harus segera dikeluarkan sebelum tekanan darah semakin tinggi.
Obesitas menunjukkan kondisi tubuh yang kelebihan lemak yang tidak berguna dan dapat menyumbat pembuluh darah, sehingga darah tidak dapat mengalir dengan baik.
Akibatnya tidak jarang terjadi pembekuan darah yang dapat membahayakan kesehatan ibu hamil yang menderita obesitas itu sendiri.
Jika aliran darah tidak lancar, bagaimana bisa menyalurkan nutrisi pada janin?
Tentunya hal ini juga akan memengaruhi perkembangan janin, sehingga kesehatan dan pertumbuhannya akan terganggu.
Selain itu ada juga risiko masalah kesehatan bayi yang perlu diwaspadai pada ibu yang alami obesitas:
- Cacat lahir
- Menjadi lebih besar secara signifikan dari rata-rata (makrosomia janin)
- Pertumbuhan terganggu
- Asma pada masa kecil
- Obesitas pada masa kecil
Itulah dia Moms penjelasan mengenai risiko kesehatan yang akan terjadi pada janin ketika ibu hamil mengalami obesitas.
Jika Moms mengalami obesitas, maka ini yang harus Moms lakukan:
- Memeriksakan diri secara rutin ke dokter kandungan
Pemeriksaan rutin ini dapat membantu Moms untuk memantau berat badan, tekanan darah, dan kadar gula darahnya.
- Menyusun menu seimbang
Moms dapat meminta tolong kepada ahli gizi untuk menyusun menu seimbang yang baik untuk ibu hamil dengan obesitas.
- Batasi asupan kalori
Kalori diketahui dapat menjadi pemicu obesitas sehingga ibu hamil dengan obesitas harus membatasi asupan kalorinya.
Baca Juga: Waspada Obesitas Saat Hamil, Anak Bisa Idap Kanker Sejak Dini!
L'Oreal Bersama Perdoski dan Universitas Indonesia Berikan Pendanaan Penelitian dan Inovasi 'Hair & Skin Research Grant 2024'
Penulis | : | Aullia Rachma Puteri |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR