Nakita.id - Meski merupakan pengalaman yang menyenangkan, Moms tetap perlu mewaspadai depresi pada ibu hamil.
Sebanyak 7% mengalami depresi pada ibu hamil.
Melihat hal tersebut, Moms harus sangat waspada agar depresi pada ibu hamil ini tidak terjadi.
Sayangnya, tak banyak Moms yang mewaspadai beberapa bahayanya.
Oleh karena itu, penting bagi Moms untuk membaca artikel berikut.
Melansir March of Dimes, bahaya depresi dapat dialami baik pada ibu hamil maupun bayi dalam kandungan.
a. Kurang Merawat Diri
Mulai dari pola makan yang buruk hingga pola tidur yang berantakan.
Semua pola hidup yang buruk ini dapat berdampak pada kesehatan tubuh.
Baik itu secara fisik maupun mental.
Ditambah, tidak mengikuti saran dokter kandungan atau bidan yang justru dapat memperparah kondisi.
Baca Juga: Penyebab Mood Swings Saat Hamil dan Cara Terbaik Mengatasinya
b. Sering Merokok
Bahaya depresi berikutnya ini juga perlu Moms waspadai.
Apalagi sampai saat ini, masih banyak orang yang menganggap bahwa merokok dapat meredakan gejala depresi.
Selain merokok, Moms juga kemungkinan besar sering minum alkohol atau obat-obatan terlarang.
c. Rentan Alami Depresi Pascamelahirkan
Mengalami depresi pascamelahirkan (postpartum depression) juga sangat mungkin terjadi jika Moms pernah alami gejala depresi selama kehamilan.
Akibatnya, Moms akan sulit merawat bayi baru lahir.
Juga, membentuk ikatan ibu anak dengannya.
d. Memiliki Pikiran Bunuh Diri
Meski jarang, Moms tetap harus mewaspadai bahaya depresi pada ibu hamil satu ini.
Sebab, memiliki pemikiran ini dapat melukai bayi dalam kandungan tanpa disadari.
Baca Juga: Mengenal Depresi Covert yang Kerap Dialami Para Ibu Pasca Mengalami Keguguran
a. Kelahiran Prematur
Bahaya depresi pada ibu hamil berikutnya ini juga perlu Moms waspadai.
Moms harus tahu, kelahiran prematur biasanya terjadi pada usia dibawah 37 minggu kehamilan.
b. Berat Badan Lahir Rendah
Selain mengalami kelahiran prematur, bayi pun bisa memiliki berat badan lahir yang rendah dari yang seharusnya.
c. Sering Rewel
Bayi yang terlahir dari ibu hamil yang depresi juga akan menjadi sering rewel.
Bahkan, bisa menjadi kurang aktif dan tumbuh kembangnya kurang optimal.
d. Rentan Sakit Mental
Bayi juga akan mengalami keterlambatan tumbuh kembang, khususnya dalam hal kognitif.
Sehingga, dapat meningkatkan risiko penyakit mental kedepannya nanti.
Ada dua cara yang bisa Moms lakukan untuk mencegah depresi selama kehamilan sedini mungkin.
Yaitu, melalui terapi perilaku kognitif dan terapi intrapersonal.
Jenis terapi ini membantu Moms mengelola pikiran negatif dengan mengubah cara berpikir dan bertindak.
Jenis terapi ini membutuhkan bantuan terapis untuk membantu Moms menetapkan tujuan, serta mengidentifikasi pikiran dan perilaku negatif.
Sehingga, Moms dapat belajar untuk berpikir dan bertindak dengan cara yang lebih positif.
Jenis terapi ini membantu Moms mengidentifikasi serta menangani kondisi dan masalah dalam kehidupan pribadi Moms.
Mulai dari hubungan dengan pasangan dan keluarga, situasi di tempat kerja atau lingkungan sekitar, hingga memiliki kondisi medis atau kehilangan orang yang dicintai.
Untuk jenis terapi ini, terapis bekerja dalam permainan peran, menjawab pertanyaan terbuka, dan memperhatikan secara seksama bagaimana Moms membuat keputusan.
Juga, bagaimana Moms berkomunikasi dengan orang lain.
Itulah artikel lengkap terkait bahaya depresi pada ibu hamil, juga cara mencegahnya sejak dini.
Semoga bermanfaat ya, Moms.
Baca Juga: Apakah Moms Stres Karena Kebobolan Hamil? Ini yang Harus Dilakukan
For the Greater Good, For Life: Komitmen ParagonCorp Berikan Dampak Bermakna, Demi Masa Depan yang Lebih Baik Bagi Generasi Mendatang
Penulis | : | Shannon Leonette |
Editor | : | Kirana Riyantika |
KOMENTAR