Nakita.id - Pernahkah Dads memikirkan seberapa pentingnya peran seorang ayah dalam kehidupan seorang anak?
Seiring dengan perkembangan zaman, peran ayah dalam keluarga semakin diapresiasi dan dipahami betapa pentingnya pengaruh positif yang dapat diberikannya kepada anak-anaknya.
Ayah bukan hanya sekadar figur otoritas dalam keluarga, tetapi juga mitra sejati dalam perkembangan dan pembentukan karakter anak.
Dalam menjalankan peran sebagai ayah, ada beberapa aspek kunci yang menjadi fokus utama.
Pertama-tama, kehadiran fisik dan emosional ayah sangat penting bagi anak-anak.
Ayah yang hadir secara fisik memberikan rasa keamanan dan kenyamanan, serta memberikan contoh nyata tentang bagaimana seorang pria harus bertindak dan berinteraksi dengan orang lain.
Kehadiran emosional ayah juga sama pentingnya, karena anak-anak membutuhkan dukungan, kasih sayang, dan kehangatan dari seorang ayah untuk merasa diterima dan dihargai.
Selain itu, ayah juga berperan sama dalam memberikan arahan dan panduan dalam pembentukan nilai-nilai moral anak.
Ayah memiliki peran yang kuat dalam memberikan teladan tentang integritas, tanggung jawab, dan kedisiplinan.
Ketika seorang ayah menunjukkan sikap yang baik dan bertanggung jawab, anak-anak akan belajar untuk mengadopsi sikap tersebut dalam kehidupan mereka.
Ayah juga berperan sama dalam membentuk pemahaman anak tentang pentingnya kerja keras, ambisi, dan kesetiaan terhadap tujuan yang ingin dicapai.
Baca Juga: Berperan Sama Memulihkan Kesehatan Moms Setelah Keguguran, Ini Tips yang Perlu Dads Lakukan
Melansir dari laman Psychological Today, seorang ayah bisa berperan sama dalam kehidupan anak dengan menjadi sosok yang baik.
1. Kasih sayang
Kasih sayang seorang ayah tidak hanya dalam bentuk dukungan finansial saja, tetapi dapat melalui perkataan dan hal-hal yang bisa kita lakukan bersama.
Banyak pria yang merasa sulit untuk mengekspresikan perasaan sayang kepada anak mereka karena berusaha menjaga image-nya.
Faktanya, hal tersebut tidak berlaku demikian. Anak tidak hanya membutuhkan asuhan dari ibu mereka saja, tetapi juga dari ayah mereka sendiri.
Jika sosok gengsi itu terus dipertahankan, tentu akan sulit untuk mendekatkan diri kepada anak.
Menjadi sosok ayah yang baik juga berarti membagi waktu dan perhatian Anda kepada anak.
Menurut sebuah penelitian dari Annual Review of Sociology, ayah yang sering tidak berada di dekat anaknya berpengaruh pada perkembangan sosial emosional anak secara negatif.
Mulai dari perilaku kenakalan remaja, seperti merokok dan kenakalan-kenakalan lain di sekolah.
Mulai sekarang, luangkan waktu Dads untuk menunjukkan kepedulian dan kasih sayang terhadap anak.
2. Belajar dari orang tua
Selain menunjukkan kasih sayang, menjadi sosok ayah yang baik juga dapat dilakukan dengan mencoba memahami figur ayah Dads sendiri.
Cara ini cukup efektif agar kita lebih bisa memahami apa yang sekiranya perlu dilakukan.
Pada saat Dads ingin membangun sosok ayah yang tangguh, mungkin ada beberapa elemen yang terlupakan.
Hal ini membuat anak terlalu segan kepada kita. Cobalah untuk melihat kembali kepada ayah kita, sosok seperti apa yang ingin mereka bangun di mata Dads.
Tanyakan kepada ayah kita sendiri, apa saja perjuangan yang dilakukan oleh beliau ketika mendidik Dads dan apa yang mereka takutkan.
Jangan lupa juga bahwa anak belajar dari apa yang mereka lihat dari perilaku kita.
Oleh karena itu, tunjukkan sikap yang baik jika kita ingin anak meniru perilaku tersebut.
Selain itu, praktikkan juga nilai-nilai positif yang ayah Anda ajarkan pada buah hati.
3. Kerjasama dengan pasangan
Mencoba menjadi sosok ayah yang baik tentu tidak dapat berhasil tanpa bantuan dari pasangan.
Pengasuhan kita dan pasangan mungkin akan berbeda. Oleh karenanya, membicarakan hal tersebut jauh sebelum menikah akan sangat membantu.
Baca Juga: Ayah Berperan Sama dalam Momen Jelang Kelahiran Anak, Ini Persiapan Mental yang Bisa Dads Lakukan
Coba komunikasikan ide yang Dads miliki dan dengarkan apa yang pasangan punya.
Jika tidak setuju dengan pasangan, cobalah untuk berkomunikasi untuk mengurangi konflik terutama di hadapan anak.
Bagi anak laki-laki, mereka perlu sosok ayah yang dapat memperlakukan wanita dengan baik meskipun sedang marah atau emosi.
Bagi anak perempuan, ayah menjadi batu loncatan pertama mereka apa yang tidak boleh diabaikan ketika mempunyai pasangan.
L'Oreal Bersama Perdoski dan Universitas Indonesia Berikan Pendanaan Penelitian dan Inovasi 'Hair & Skin Research Grant 2024'
Penulis | : | Diah Puspita Ningrum |
Editor | : | Diah Puspita Ningrum |
KOMENTAR