Meski begitu, lanjut Hana, masing-masing anak memiliki permasalahan yang berbeda.
Jadi, meski sudah didiagnosa stunting, maka diselesaikan dulu masalah yang urgent (darurat) pada saat itu.
"Misalnya, jika anak stunting dengan gizi kurang, maka diselesaikan dulu masalah gizi kurangnya," ujar Hana.
"Atau, dengan keterlambatan perkembangan seperti belum bisa berdiri atau belum bisa berbicara, maka dilakukan tata laksana untuk menstimulasi perkembangan yang terhambat tersebut," lanjutnya.
Sebagai upaya mendukung program pemerintah menekan stunting, Puskesmas Kecamatan Grogol Petamburan memiliki beberapa langkah pencegahan dini yang sudah dilakukannya sampai saat ini.
Hana memaparkan langkah-langkahnya berikut ini.
1. Melakukan penyuluhan tentang stunting dan cara pencegahannya
2. Melakukan pemberian tablet tambah darah pada remaja putri untuk mencegah anemia, sehingga menyiapkan remaja untuk menjadi ibu hamil yang sehat di kemudian hari
3. Melakukan pemberian tablet tambah darah pada ibu hamil, untuk mencegah terjadinya anemia pada ibu hamil
4. Melakukan penimbangan berat badan dan pengukuran tinggi badan balita secara rutin di Posyandu
5. Membuka kelompok pendukung ibu dan Kelompok Pendukung Pemberian Makan Bayi dan Anak (KP-PMBA) sebagai media pertemuan ibu hamil dan ibu yang memiliki baduta (bayi di bawah usia 2 tahun) untuk berdiskusi dan curhat seputar pemberian ASI dan makanan bayi dan anak sesuai rekomendasi
Baca Juga: Kompas Gramedia Salurkan Bantuan Telur untuk Balita Stunting
National Geographic Indonesia: Dua Dekade Kisah Pelestarian Alam dan Budaya Nusantara
Penulis | : | Shannon Leonette |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR