Nakita.id – Tak hanya orang dewasa, anak-anak juga bisa mengalami kelebihan berat badan.
Sayangnya, sulit untuk mengetahui apakah anak kelebihan berat badan karena mereka tumbuh dengan kecepatan dan tahapan yang berbeda.
Selain itu, jumlah lemak tubuh pada anak berubah seiring bertambahnya usia dan berbeda antara anak laki-laki dan perempuan.
Akibatnya, orangtua pun harus mengandalkan metode yang lebih ilmiah untuk mengukur berat badan anak mereka, yang dikenal dengan BMI.
BMI atau Body Mass Index, adalah perhitungan berat badan terhadap tinggi badan.
Apabila berat badan Si Kecil melebihi yang seharusnya, maka orangtua perlu segera memperbaiki pola hidup anak.
Namun, Moms dan Dads sebaiknya tidak hanya meminta Si Kecil melakukan berbagai cara, tapi juga #BerperanSama memberi contoh yang baik untuk anak.
Lantas, bagaimana cara mengatasi anak yang kelebihan berat badan?
Yuk, simak berikut ini penjelasannya.
Kelebihan berat badan pada anak disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu:
Makan makanan berkalori tinggi secara teratur, seperti makanan cepat saji, makanan yang dipanggang, makanan olahan, dan makanan ringan mesin penjual otomatis, dapat menyebabkan berat badan anak bertambah.
Baca Juga: Panduan Ayah Berperan Sama Mengatasi Demam Anak, Hal yang Dianjurkan dan Dilarang
Permen dan makanan pencuci mulut juga dapat menyebabkan penambahan berat badan, dan ada banyak bukti bahwa minuman manis, seperti jus buah dan minuman olahraga, merupakan faktor penyebab kelebihan berat badan pada beberapa orang.
Anak-anak yang tidak melakukan aktivitas fisik secara teratur lebih cenderung mengalami kenaikan berat badan karena mereka tidak membakar banyak kalori.
Terlalu banyak duduk, seperti menonton televisi atau bermain video game, berkontribusi terhadap masalah tersebut.
Apalagi, acara TV sering memuat iklan makanan tidak sehat yang membuat anak tertarik.
Anak mungkin lebih cenderung mengalami kenaikan berat badan jika dia berasal dari keluarga yang kelebihan berat badan.
Hal ini terutama berlaku di lingkungan di mana makanan berkalori tinggi sudah tersedia dan aktivitas fisik tidak dianjurkan.
Stres, orangtua, dan sekolah semuanya dapat berkontribusi pada risiko anak kelebihan berat badan.
Beberapa anak makan berlebihan untuk mengatasi masalah atau emosi seperti stres atau untuk menghindari kebosanan.
Untuk mengatasi kelebihan berat badan pada anak, penting untuk melakukan perubahan gaya hidup.
Namun, hal ini tidak hanya pada anak, tapi juga berlaku untuk orangtua.
Melansir dari Motherhood, inilah beberapa cara yang bisa dilakukan.
Jadikan makan sehat dan aktivitas fisik teratur sebagai urusan keluarga. Semua orang akan mendapat manfaat, dan tidak ada yang akan merasa diasingkan.
Dads bisa bertukar pendapat dengan semua anggota keluarga untuk mengukur minat mereka saat mencoba hobi baru dari waktu ke waktu.
Pastikan asupan makanan yang Dads dan keluarga konsumsi bergizi.
Misalnya, dengan makan buah-buahan bersama yoghurt rendah lemak, sayur-sayuran, atau sereal gandum dengan susu rendah lemak.
Jangan berkecil hati jika anak tidak langsung menyukai makanan baru.
Biasanya dibutuhkan beberapa kali pemaparan terhadap suatu makanan sebelum dapat diterima.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa kurang tidur dapat meningkatkan risiko obesitas.
Kurang tidur dapat menyebabkan ketidakseimbangan hormon yang meningkatkan nafsu makan.
Jika Dads mengalami kesulitan mempertahankan gaya hidup sehat untuk diri sendiri dan anak-anak, cobalah mencari bantuan dari pihak yang tepat seperti petugas kesehatan atau ahli diet bersertifikat di rumah sakit setempat.
Mereka mungkin dapat merujuk ke program pengelolaan berat badan yang ramah anak.
Nah, itu dia Dads beberapa cara #BerperanSama mengatasi anak yang kelebihan berat badan. Semoga bermanfaat, ya!
L'Oreal Bersama Perdoski dan Universitas Indonesia Berikan Pendanaan Penelitian dan Inovasi 'Hair & Skin Research Grant 2024'
Penulis | : | Ratnaningtyas Winahyu |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR