"Namun di penelitian lain mengatakan hal yang berbeda," sambungnya.
Terlepas dari penelitian tersebut, ada berbagai pertimbangan yang perlu para orang tua tahu.
Yakni bahwa rokok memiliki sifat polutan dalam ruangan, sementara polusi udara tidak.
"Asap rokok dihirup dekat banget atau di dalam ruangan tertutup."
"Sedangkan polutan itu sifatnya outdoor," paparnya.
Ia menambahkan bahwa polutan tidak secara konsisten dihirup.
Kondisi ini berbeda jika asap rokok berada di dekat bayi dan akan dihirup secara konstan oleh si Kecil.
"Jadi yang penting, bahaya atau tidak tergantung dari zat-zatnya," jelas dr Nevin.
Yang perlu Moms sadari adalah faktor paling besar adalah konstan tidaknya polutan tersebut dihirup anak.
"Seberapa konstan dihirup dan berapa jumlahnya."
"Tentu saja ini berhubungan dengan dekat tidaknya," paparnya lebih lanjut.
Baca Juga: Waspada! Ini 7 Bahaya Asap Rokok bagi Kesehatan Ibu Hamil dan Janin
Ia juga menggaris bawahi faktor paling penting adalah asap rokok merupakan polutan bisa dicegah.
Sementara polutan udara lebih sulit untuk dicegah.
"Kalau rokok bisa kita cegah, jadi berhenti merokok," pungkasnya.
Penulis | : | Diah Puspita Ningrum |
Editor | : | Diah Puspita Ningrum |
KOMENTAR