Nakita.id - Masalah stunting jadi ancaman serius bagi anak-anak yang harus diwaspadai orangtua di Indonesia.
Stunting merupakan kondisi gangguan tumbuh kembang karena masalah gizi dalam jangka waktu panjang.
Anak yang stunting memiliki ciri tubuh lebih pendek daripada anak-anak seusianya.
Dampak jangka pendek dari stunting yaitu pertumbuhan fisik terhambat, gangguan perkembangan otak, hingga metabolisme tubuh terganggu.
Sementara dampak jangka panjangnya bisa sebabkan prestasi belajar tidak baik dan produktivitas rendah.
Bahkan, berpotensi lebih besar mengidap penyakit kronis di usia dewasa.
Tahukah Moms jika pencegahan stunting tidak hanya dilakukan setelah anak lahir saja.
Namun, bisa juga dilakukan sejak Moms program hamil.
Pencegahan stunting bisa dilakukan sejak 1.000 HPK (Hari Pertama Kehidupan).
Artinya, selama masa kehamilan 270 hari dan masa setelah anak lahir hingga usia 2 tahun sekitar 730 hari.
Melansir laman resmi Kementerian Kesehatan dan berbaai sumber lain, berikut tips mencegah stunting saat program hamil:
1. Mengonsumsi TTD
TTD atau tablet tambah darah sebaiknya dikonsumsi sejak Moms remaja.
Baca Juga: Kegiatan Stunting Posyandu yang Wajib Diikuti, Salah Satu Cara Pencegahan Stunting di Indonesia
Saat hamil, jika Moms memeriksakan kehamilan tentu diminta mengonsumsi TTD atau suplemen untuk meningkatkan kadar hemoglobin pada darah.
Kandungan pada tablet tambah darah bisa membantu mencegah anemia.
Tahukah Moms jika salah satu faktor risiko kematian ibu saat melahirkan dan bayi stunting adalah terjadinya anemia pada ibu hamil.
Ibu yang anemia berisiko alami pendarahan saat melahirkan.
Selain itu, anak yang dilahirkan juga berisiko stunting akrena kurangnya nutrisi yang didapat sejak dalam kandungan.
Sebab, sel darah merah sangat penting untuk membantu mengalirkan nutrisi dari ibu ke janin.
Jika ibu hamil anemia, maka janin dalam kandungan akan kekurangan asupan gizinya.
2. Memenuhi kebutuhan gizi
Ibu hamil membutuhkan asupan gizi lebih banyak dibandingkan perempuan yang tidak hamil.
Kebutuhan energi ibu hamil meningkat jadi 13 persen.
Sementara kebutuhan proteinnya meningkat 54 persen daripada sebelum hamil.
Ibu hamil membutuhkan tambahan kalori sekitar 350-450 kalori per hari.
Baca Juga: Benarkah Obat Cacing Dapat Menyembuhkan Stunting? Simak Ulasannya
Beberapa nutrisi yang harus tercukupi pada ibu hamil diantaranya protein, kalsium, asam folat, dan zat besi.
Kebutuhan nutrisi yang meningkat ini bisa disiasati dengan diversifikasi makanan dan pemilihan makanan padat nutrisi.
3. Rutin memeriksakan kandungan
Sangat penting bagi ibu hamil rutin memeriksakan kandungan.
Setidaknya, Moms harus memeriksakan kandungan di fasilitas layanan kesehatan sebanyak 6 kali selama hamil.
Di Indonesia sendiri ada program ANC terpadu.
Program ini bertujuan bisa menilai status giizi ibu hamil dan langsung diintervensi petugas kesehatan yang berkompeten untuk menilai risiko infeksi yang mungkin terjadi.
Jika Moms memeriksakan kehamilan di faskes, umumnya diminya melakukan beberapa pemeriksaan laboratoris.
Saat memeriksakan kandungan, Moms bisa berkonsultasi mengenai berbagai keluhan.
Serta meminta tips dari petugas kesehatan untuk kehamilan yang sehat dan nyaman.
Itulah dia penjelasan mengenai tips mencegah stunting saat program hamil dan selama kehamilan.
Semoga bermanfaat!
Penulis | : | Kirana Riyantika |
Editor | : | Kirana Riyantika |
KOMENTAR