Nakita.id - Apakah Moms sudah tahu penyebab autisme pada seseorang?
Mungkin sampai saat ini banyak orangtua, termasuk Moms, yang masih belum tahu beberapa penyebab autisme.
Bahkan, tak sedikit orangtua yang mempercayai bahwa penyebab autisme itu diantaranya seperti pola pengasuhan yang buruk, vaksinasi, atau mengonsumsi jenis makanan tertentu.
Padahal, anggapan diatas justru salah besar, Moms!
Melansir Autism Awareness Australia, hingga kini masih belum diketahui secara pasti apa penyebab dari kelainan genetik ini.
Namun, ada beberapa dugaan penyebab seseorang bisa memiliki autisme. Berikut penjelasan lengkapnya.
Salah satu faktor yang besar kemungkinannya adalah genetik, Moms.
Artinya, jika dalam suatu keluarga memiliki riwayat anak autisme, maka besar kemungkinannya keluarga tersebut akan memiliki anak autisme lagi.
Selain itu, anggota keluarga yang memiliki anak autisme cenderung memiliki tingkat sifat autistik yang lebih tinggi.
Ada bukti kuat yang menyebut, bahwa orangtua berusia 45 tahun keatas justru meningkatkan risiko memiliki anak autis.
Selain autisme, risiko melahirkan anak dengan gangguan perkembangan juga semakin meningkat.
Baca Juga: Ciri-ciri Wajah Kelainan Genetik Autisme pada Anak yang Wajib Diketahui
Moms harus tahu, seorang ibu diatas usia 35 tahun keatas yang memiliki anak justru berisiko tinggi mengalami komplikasi kehamilan maupun saat lahir nanti.
Kehamilan justru merupakan periode penting pada perkembangan otaknya.
Untuk itu, sebisa mungkin pastikan Moms terhindar dari infeksi bakteri atau virus selama kehamilan.
Pasalnya, infeksi bakteri atau virus disebut-sebut dapat meningkatkan risiko autisme, meski hanya faktor minor.
Faktor autisme berikutnya juga mungkin saja disebabkan oleh Moms yang kurang asupan asam folat selama kehamilan. Atau bahkan, saat masa promil.
Untuk mencegahnya, sebaiknya konsumsi terus suplemen asam folat secara rutin saat masa promil dan masa kehamilan.
Tambahkan juga dengan makanan tinggi asam folat dalam menu sehari-harinya ya, Moms.
Dalam beberapa dekade terakhir, telah terjadi peningkatan penelitian terhadap aspek-aspek lingkungan yang juga dapat menyebabkan autisme.
Namun, terlepas dari penelitian substansial, belum ada satu pun faktor lingkungan yang ditemukan sebagai penyebab pasti autisme.
Cara terbaik untuk mencegahnya adalah dengan menciptakan lingkungan rumah yang bersih dan sehat selama masa kehamilan.
Tujuannya agar bayi tidak terlahir dengan risiko autisme sejak dini.
Baca Juga: Bisakah Kelainan Genetik Autisme Dideteksi Sejak Bayi? Cari Tahu Selengkapnya di Sini!
Melansir dari laman resmi CDC, berikut beberapa tandanya yang mudah Moms kenali.
- Menghindari kontak mata
- Tidak merespon ketika nama dipanggil pada usia 9 bulan
- Tidak menunjukkan ekspresi wajah seperti senang, sedih, marah, dan terkejut pada usia 9 bulan
- Tidak memainkan permainan interaktif sederhana pada usia 12 bulan
- Menggunakan sedikit atau tidak menggunakan gerakan pada usia 12 bulan (contoh: tidak melambaikan tangan)
- Tidak berbagi minat dengan orang lain pada usia 15 bulan
- Tidak menunjukkan ketertarikan pada usia 18 bulan
- Tidak memperhatikan ketika orang lain terluka atau kesal pada usia 24 bulan
- Tidak memperhatikan anak-anak lain dan ikut bermain dengan mereka pada usia 36 bulan
- Tidak ikut bermain peran hingga usia 48 bulan
Baca Juga: Ibu Hamil Wajib Tahu, Ini 5 Upaya Mencegah Kelainan Genetik Autisme Sejak dalam Kandungan
- Tidak menyanyi, menari, atau berakting pada usia 60 bulan
- Menjajarkan/mengurutkan mainan atau benda lain dan menjadi kesal saat diacak-acak
- Mengulangi kata atau frasa berulang-ulang (echolalia)
- Bermain dengan mainan dengan cara yang sama setiap saat
- Berfokus pada bagian objek tertentu (contoh: roda)
- Marah karena adanya perubahan kecil
- Memiliki minat obsesif
- Harus mengikuti rutinitas tertentu
- Mengepakkan tangan, mengayunkan tubuh, atau memutar diri dalam lingkaran
- Memiliki reaksi yang tidak biasa terhadap suara, bau, rasa, tampilan, atau rasa benda
- Keterampilan bahasa yang tertunda
Baca Juga: Berperan Sama Melatih Sensorik Anak dengan Autisme, Berikut 5 Permainan yang Bisa Dilakukan
- Keterampilan gerakan yang tertunda
- Keterampilan kognitif atau belajar yang tertunda
- Perilaku hiperaktif, impulsif, dan/atau lalai
- Epilepsi atau gangguan kejang
- Kebiasaan makan dan tidur yang tidak biasa
- Masalah gastrointestinal (contoh: sembelit)
- Suasana hati atau reaksi emosional yang tidak biasa
- Kecemasan, stres, atau kekhawatiran yang berlebihan
- Kurangnya rasa takut atau lebih banyak rasa takut dari yang diharapkan
Itu dia Moms beberapa penyebab autisme pada seseorang.
Semoga artikel diatas bermanfaat ya, Moms.
Dan, hati-hati jangan sampai terlambat mengenali tanda-tandanya.
L'Oreal Bersama Perdoski dan Universitas Indonesia Berikan Pendanaan Penelitian dan Inovasi 'Hair & Skin Research Grant 2024'
Penulis | : | Shannon Leonette |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR